Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Biro Pemberdayaan Perempuan dan Kesejahteraan Keluarga (BPKK) DPW LDII DKI Jakarta menjadikan nama Khadijah istri Nabi Muhammad SAW sebagai ikon perjuangan wanita LDII.
Hal ini disampaikan anggota BPKK DPW LDII DKI Jakarta H. Nuri pada webinar “Keluarga Tangguh, Negara Tangguh” untuk memacu kreativitas para wanita, membantu ekonomi keluarga mewujudkan dari keluarga tangguh, menjadi negara tangguh.
Sosok Khadijah dikenal sebagai sosok mandiri, ulet, sehingga diharapkan menjadi panutan bagi perempuan-perempuan masa kini.
Baca juga: Wamenag: Hijrah Jadi Inspirasi Membina Ketangguhan Umat Hadapi Pandemi
Khadijah juga perempuan pertama di dunia yang meyakini ajaran Islam yang dibawa Rasulullah Muhammad SAW.
“Dia pengusaha perempuan profesional religius di zamannya yang sangat sukses dan berakhlak mulia. Dia perempuan yang terkenal dermawan dan rela mengorbankan jiwa raga dan hartanya demi perjuangan dakwah suaminya,” ujar H. Nuri.
H. Nuri menambahkan, sosok Khadijah adalah perempuan yang dijamin surganya. Khadijah perempuan yang lahir pada abad ke enam sebagai perempuan yang menembus batas.
Bahkan, perempuan modern pun ingin mencapai apa yang pernah dia capai 1400 tahun yang lalu.
Baca juga: Naff Rilis Single Sakit Tapi Tidak Berdarah, Terinspirasi dari Memori Kesedihan Arda
“Sosok Khadijah sebagai perempuan inspiratif dunia yang menembus batas ruang dan waktu. Patut ditiru, diteladani, dan dilakukan oleh perempuan LDII yang berjalan di atas pedoman Alquran dan Alhadist," ujarnya.
"Keteladanan beliau tak akan lekang oleh waktu bahkan hingga akhir zaman kelak,” imbuhnya.
Untuk itulah, nama Khadijah ke depan dan seterusnya akan disematkan menjadi ikon sekaligus inspirasi wanita LDII. H. Nuri menjelaskan, di organisasi sebesar MUI pun yang aktif dan punya ide-ide yang membumi itu biasanya ibu-ibu.
”Sepertinya perempuan LDII juga perlu identitas. Sebagai contoh Muhammadiyah punya Aisyiyah, di NU ada Muslimat. Lantas kami usulkan nama bagaimana jika Khadijah?,” jelasnya.
Khadijah memiliki visi menjadi bagian dari organisasi LDII yang berperan dalam memberdayakan perempuan LDII dan menjadi mitra bagi terbentuknya keluarga LDII yang sejahtera.
Sementara misinya mendukung perempuan LDII agar bisa menjadi sosok perempuan profesional, religius, saleh, berakhlak mulia, sekaligus mandiri dan kompeten di bidangnya masing-masing.
Baca juga: Greysia Polii: Deyana Keke Lomban Sosok Inspirasi Saya Bermain Bulutangkis
Baik sebagai perempuan pada umumnya, sebagai isteri, dan sebagai ibu yang siap mencetak generasi emas profesional religius.
Tentang aplikasi dalam penyematan nama Khadijah, H. Nuri menjelaskan gerakan ini berupaya semaksimal mungkin untuk dapat berbagi ilmu, berkerjasama, melakukan pembinaan, berisinergi, dan berkolaborasi melalui beberapa wadah yang sedang disiapkan dan akan terus dikembangkan di berbagai bidang.
Untuk membumikan Khadijah, BPKK DPW LDII DKI Jakarta ke depan akan membuat webinar pemberdayaan wanita yang mengambil isu soal Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) sejalan dengan program pemerintah.
Sosok Khadijah juga akan dibumikan lewat buku Somebody Ask Khadijah seperti bukunya Kyai Aceng Karimuloah berjudul "Somebody Ask Me."
Buku tersebut berisi seluruh pertanyaan yang dikumpulkan lewat webinar. “Insya Allah. Selain itu, seluruh video akan tayang di YouTube,” ujar H. Nuri.