Parapuan.co - Tak banyak disadari orang bahwa ternyata hubungan kita dengan uang bisa memengaruhi cara dalam mengelolanya.
Mereka yang bisa mengelola uang dengan baik, mulai dari menyisihkan untuk tabungan, dana darurat, hingga investasi, umumnya adalah mereka yang punya hubungan positif dengan uang.
Namun apabila Kawan Puan selalu merasa serba kekurangan atau gaji yang diterima tiap bulan hanya sekadar numpang lewat, bisa jadi hal tersebut terjadi karena hubungan dengan uang yang terjalin tidak baik.
Menurut Rista Zwestika CFP, Perencana Keuangan Dasar, Syariah, Bisnis, dan UMKM, sebenarnya tak ada yang salah dan benar jika bicara tentang uang.
Bagaimana cara kita mengelola uang sangatlah bergantung pada kondisi masing-masing orang, sehingga tidak bisa disamaratakan.
Kendati demikian, Rista mengingatkan, sangatlah penting untuk bisa menjalin hubungan dengan baik dengan uang agar hidup kita jadi lebih berkah.
"Uang ini adalah alat yang dibuat oleh manusia, makanya dia butuh arahan dari si pemiliknya. Jadi kalo pemiliknya enggak tau uangnya mau diapain, agak sedikit repot," ujar Rista dalam acara Arisan Parapuan bersama Jago Syariah bertajuk Relationship with Money : Atur Keuangan Lebih Tenang dan Berkah (4/11/2022) via Zoom.
Artinya, seperti melansir dari PARAPUAN, apabila hubungan kita dengan uang tidak baik, akan membuat kita cenderung menggunakannya dengan cara yang tidak bijak atau tepat.
Lantas bagaimana cara membangun hubungan baik dengan uang agar hidup kita jadi penuh berkah?
Baca Juga: Catat! Begini Cara Kelola Uang THR sebagai Tabungan Masa Depan
Adapun hal pertama yang perlu dilakukan demi membangun hubungan yang baik dengan uang adalah dengan bersyukur terlebih dahulu.
"Kalau kita tidak bersyukur, uang yang kita dapat akan selalu merasa kurang," ujar Rista menekankan.
Pasalnya, jika kita merasa bersyukur dengan uang yang kita miliki, akan membuat Kawan Puan lebih mudah dalam mengatur dan mengelolanya.
Setelah bersyukur, berapapun nominal uang yang kamu dapatkan atau miliki, penting untuk melakukan perencanaan dengan tepat berdasarkan piramida perencanaan keuangan.
Salah satunya juga bisa dengan sistem berbasis syariah untuk mendapatkan hubungan baik dengan uang yang lebih berkah.
Diingatkan oleh Rista kita perlu mengelola keuangan dengan fokus menerapkan skala prioritas, agar setiap bulannya tidak merasa kurang dan bisa tetap berinvestasi maupun berbagi.
Kemudian, kita harus berfokus untuk mengurangi hutang. "Kita harus buat kas itu menjadi positif, bukan selalu minus," ujarnya.
Apabila fondasi yang dibangun tersebut sudah kuat, barulah kita memberikan pengamanan tambahan.
Baca Juga: Menurut Pakar, Begini 5 Tips Hemat Mengelola Keuangan bagi Perempuan Karier
Saat membangun keamanan ini, kita perlu membuat mitigasi risiko untuk menghadapi hal dalam kehidupan.
Menurut Rista, ini sesuai dengan psikologi manusia yang ingin selalu hidup aman, damai, dan tidak kekurangan.
Rista pun mengungkapkan bentuk-bentuk dari mitigasi risiko yang perlu dimiliki Kawan Puan.
"Jadi kita butuh yg namanya mitigasi risiko dalam bentuk asuransi maupun dana darurat, sehingga keuangan kita tetap aman," ucapnya lagi mengingatkan.
Kemudian, menurut piramida keuangan, kita dapat bergerak untuk mengumpulkan aset yang berkah.
"Kenapa (asetnya harus berkah)? Karena aset ini nanti akan kita kembalikan lagi untuk keluarga kita ke depannya, untuk tetap melanjutkan kehidupan," ujar Rista perihal melestarikan aset sebagai warisan untuk keluarga tercinta.
Piramida perencanaan keuangan inilah yang bisa menjadi fondasi untuk menguatkan kita dalam membangun hubungan baik dengan uang agar hidup lebih berkah, salah satunya dengan menjalankan prinsip keuangan syariah.
Mengapa perlu mengelola keuangan dengan menerapkan prinsip syariah?
Baca Juga: Sekilas Mirip, Ini 5 Perbedaan Pasar Modal Konvensional dan Syariah
Ditambahkan olehnya bahwa perencanaan keuangan dengan prinsip syariah tidak hanya berfokus pada masalah duniawi saja, tapi juga memerhatikan tujuan setelah kehidupan duniawi yang lebih tenteram dan damai.
Bahkan menariknya, seperti dijelaskan oleh Rista, bahwa menerapkan perencanaan keuangan dengan prinsip syariah tak hanya bisa dilakukan oleh mereka yang muslim saja.
"Siapapun bisa menggunakannya. Yang penting adalah sumber (keuangannya) halal, dan kita melakukannya karena butuh ketenangan dan keberkahan," ujar Rista lagi.
(*)