TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Women Perempuan Maju Digital (PMD) kembali menggelar event yang bertujuan untuk memajukan perempuan di bidang teknologi digital. Event tahun ini mengusung tema 'Perempuan Berdaya: Meningkatkan Kesetaraan dengan Inklusivitas.'
Event Perempuan Punya Bisnis Festival adalah perayaan 3 tahun berjalannya Perempuan Maju Digital bersama She Means Business, Meta Indonesia, sebagai sebuah program dan wadah bertemunya para perempuan pemilik bisnis kecil.
Baik untuk memberi inspirasi maupun berkolaborasi antara satu pebisnis perempuan dengan pebisnis perempuan lainnya. Selain itu juga untuk merayakan hari Perempuan Internasional yang jatuh pada 8 Maret lalu.
Event tahunan kali ini didukung oleh para pemimpin pemerintahan, pelaku industri digital, dan tokoh masyarakat yang peduli dengan pemberdayaan perempuan di bidang teknologi digital.
Perempuan Punya Bisnis Festival dibuka oleh Anantya selaku Managing Director Think.Women yang menjelaskan mengenai tema Perempuan Berdaya: Meningkatkan Kesetaraan dengan Inklusivitas".
Anan dalam opening remarks-nya memaparkan perempuan memiliki potensial besar sebagai pemimpin dan penggerak ekonomi, namun faktanya perempuan masih mengalami kesenjangan di berbagai sektor seperti akses informasi, pengetahuan, pendanaan.
Hal ini didukung oleh data dari Bank Dunia yang menunjukkan perempuan pemilik bisnis di seluruh dunia mengalami kesenjangan terhadap akses pasar dan jaringan yang membatasi kemampuan mereka dalam pengembangan bisnis.
“Perempuan perlu diberikan kesempatan yang sama dan perempuan perlu keberanian untuk mengambil kesempatan tersebut. Kolaborasi dan kemudahan mengakses informasi, akses pengetahuan, dan mendapatkan dukungan menjadi kunci adanya pemberdayaan yang inklusif dan setara," ungkapnya.
Dalam kesempatan ini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Menteri Koperasi dan UKM, Menteri Perdagangan serta Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak turut memberikan pengantar dan apresiasi mereka terhadap penyelenggaraan acara ini.
Seperti dilansir dalam materi pengantar Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, saat ini prosentase pelaku umkm perempuan di Indonesia mencapai 20 persen dimana rata-rata pelaku bisnis perempuan global hanya 8 persen.
Perempuan punya peran penting karena mereka dapat mengambil peran selaku wirausaha agar ekonomi kokoh dan berkelanjutan dan juga punya peran untuk turut menciptakan lapangan kerja baru.
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan juga menyerukan hal serupa. UMKM Indonesia adalah tulang punggung perekonomian Indonesia, dan perempuan pelaku bisnis memegang peran strategis dalam pemulihan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Sementara itu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, menekankan dukungannya untuk para perempuan terutama perempuan pelaku bisnis untuk aktif membangun kolaborasi dengan partner potensial.
Tidak lupa Bapak Sandiaga juga berpesan untuk terus tingkatkan peluang bisnis baru di industri kreatif dan kembangkan kapasitas diri untuk menuju pembangunan SDM yang profesional, unggul dan berdaya saing.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga melalui pengantarnya, menyatakan bahwa acara Perempuan Punya Bisnis Festival bisa membuka kolaborasi dan saling menginspirasi, karena dengan berbagai pengalaman antar sesama wirausahawan bisa menjadi kekuatan bagi wirausahawan lainnya untuk tidak mudah menyerah terhadap tantangan.
Disatu sisi Ibu Bintang juga menyuarakan bahwa masih ada gap dalam hal akses di dunia usaha antara perempuan dan laki-laki. Kesenjangan ini bisa diatasi dengan kolaborasi dan kerjasama untuk meningkatkan kapasitas perempuan dalam mengakses pembiayaan, literasi digital, dan juga kapasitas manajemen.
“Pentingnya membangun sinergi dengan berbagai pihak dari kementerian dan lembaga masyarakat yang membawahi para perempuan pengusaha dan dunia usaha,” ujar Ibu Bintang.
Dessy S. Sukendar selaku Program Public Policy Manager Meta Indonesia juga memberikan insight-nya dan dukungan meta sebagai power house platform digital yang menjadi sarana tempat kolaborasi para pemilik bisnis.
“Kami ingin merayakan semangat dan komitmen yang Meta jalankan seiring dengan agenda pemerintah dalam upaya desentralisasi umkm melalui perkembangan dan pengembangan platform digital yang produktif dan dapat dimanfaatkan semua orang khususnya pelaku usaha dan umkm. Pemberdayaan wirausaha sendiri merupakan program berkelanjutan Meta secara global sejak tahun 2016," tutur Dessy dalam video keynote speech-nya.
She Means Business sendiri secara khusus sudah menyentuh lebih dari 50,000 perempuan di seluruh Indonesia sejak program ini dimulai di Indonesia.
Event ini akan menghadirkan pembicara -pembicara yang ahli di bidang teknologi digital dan pemberdayaan perempuan.
Dengan konsep ‘multiple stages’, acara ini dimulai dengan talkshow pertama dari para penggiat pemberdayaan perempuan dan literasi digital yang mengambil tema
“Akses Pengetahuan Inklusif untuk Perempuan Mengembangkan Potensi Bisnis yang Menjanjikan di Masa Depan" dengan narasumber yaitu: Anantya dari Think Women, Ancilla Marcelina, creative strategist Meta Indonesia dan Karlina Octaviany-Digital Access Program Advisor British Embassy.
Lalu diikuti talkshow kedua yang melibatkan pelaku usaha dengan tema Akses Sumber Daya Finansial untuk Perempuan Pemilik UMKM dengan narasumber Yuanita Verdiana, perwakilan dari Nikel Lending company dan Nyoman Erwinawati SE. Par selaku pelaku bisnis yang mewakili pelaku bisnis mikro, kecil dan menengah yang mengalami kesulitan dalam akses pendanaan.