News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mata Uang Kripto Altcoin Jadi Alternatif Bitcoin, Bagaimana Sejarahnya?

Penulis: Yussy Maulia
Editor: Sheila Respati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Bitcoin dan altcoin.

Parapuan.co – Sejak kehadiran Bitcoin pada 2009, dunia mata uang kripto atau cryptocurrency mengalami revolusi besar-besaran.

Bitcoin memungkinkan masyarakat dapat melakukan transaksi digital secara global tanpa perlu perantara bank, tetapi dengan menggunakan mata uang kripto.

Namun, seiring berjalannya waktu, muncul berbagai tantangan dan keterbatasan pada Bitcoin, terutama dalam hal kecepatan transaksi dan biaya.

Altcoin hadir sebagai mata uang kripto alternatif dari Bitcoin. Namun, apa yang membuatnya berbeda dengan Bitcoin? Sebelum itu, ketahui dahulu sejarah altcoin berikut.

Baca Juga: OJK Terbitkan Aturan Baru Terkait Aset Kripto, Apa Untungnya bagi Industri Fintech?

Sejarah lahirnya Altcoin

Altcoin merupakan singkatan dari alternative coin, yang merujuk pada semua cryptocurrency selain Bitcoin.

Pada dasarnya, altcoin menawarkan keuntungan yang tidak dimiliki Bitcoin, mulai dari transaksi lebih cepat hingga privasi yang lebih terjamin.

Beberapa jenis altcoin yang cukup populer saat ini di antaranya adalah Ethereum, Ripple (XRP), dan Litecoin.

Untuk diketahui, tantangan pertama yang dihadapi Bitcoin adalah masalah skalabilitas. Kecepatan transaksi Bitcoin cenderung lebih lambat, tetapi biayanya semakin tinggi. Hal ini membuat para pengembang mata uang kripto mencari solusi lain.

Altcoin pertama yang muncul ke pasar adalah Namecoin pada 2011. Namecoin tidak hanya dirancang sebagai mata uang digital, tetapi juga untuk menciptakan sistem domain terdesentralisasi yang lebih aman.

Kemudian, pada tahun yang sama, altcoin lain bernama Litecoin muncul dengan menawarkan proses transaksi yang lebih sederhana dan cepat.

Litecoin menggunakan algoritma yang berbeda dari Bitcoin, yaitu Scrypt. Algoritma ini memungkinkan pengguna untuk menambang Litecoin menggunakan perangkat keras yang lebih sederhana.

Litecoin juga menawarkan waktu konfirmasi transaksi yang lebih cepat dibandingkan Bitcoin, sehingga membuat mata uang kripto ini menjadi salah satu altcoin favorit pada masanya.

Setelah itu, hadir altcoin lainnya seperti Ripple (2012) yang berfokus pada penyediaan jaringan pembayaran cepat antar bank. Lalu, ada pula Ethereum (2015) yang menawarkan fitur smart contracts, yaitu inovasi yang memungkinkan pembuatan aplikasi terdesentralisasi di atas blockchain.

Baca Juga: 4 Perbedaan Investasi Emas dan Bitcoin sebagai Emas Digital, Lebih Untung Mana?

Keuntungan menggunakan altcoin

Meski Bitcoin sudah dianggap sebagai emas digital, altcoin hadir sebagai solusi yang lebih spesifik dan inovatif. Berikut beberapa keuntungan menggunakan altcoin.

  1. Menawarkan lebih banyak solusi

Altcoin hadir untuk menawarkan solusi atas berbagai keterbatasan yang dimiliki oleh Bitcoin.

Misalnya, Ethereum memungkinkan pengembang untuk membangun aplikasi terdesentralisasi. Sementara Monero fokus pada transaksi yang sepenuhnya anonim.

  1. Transaksi lebih cepat dan murah

Beberapa altcoin seperti Litecoin dan Dash dirancang untuk menawarkan transaksi yang lebih cepat dan dengan biaya yang lebih rendah.

Hal ini memberikan alternatif bagi pengguna yang mencari kecepatan dan efisiensi dalam bertransaksi.

  1. Diversifikasi investasi

Bagi para investor, altcoin memberikan kesempatan untuk mendiversifikasi portofolio mereka.

Dengan berbagai altcoin yang ada, setiap koin memiliki prospek dan risiko yang berbeda. Hal ini membuat investor dapat menyesuaikan pilihan mereka sesuai dengan profil risiko dan tujuan investasi.

  1. Inovasi fitur

Altcoin sering kali membawa fitur baru yang tidak ada di Bitcoin. Ethereum, misalnya, memungkinkan pembuatan smart contracts yang membuka jalan bagi aplikasi terdesentralisasi hingga NFT.

Hal ini menunjukkan bahwa altcoin sering kali menjadi pionir dalam inovasi teknologi blockchain.

Baca Juga: Tips Aman Investasi Kripto, Perhatikan 9 Hal Ini Sebelum Menanamkan Modal

Jenis-jenis altcoin

Dengan banyaknya altcoin yang tersedia di pasar, beberapa altcoin telah menunjukkan pertumbuhan signifikan dan menjadi pilihan utama bagi investor. Berikut beberapa altcoin yang bisa dipertimbangkan.

  1. Ethereum (ETH)

Ethereum merupakan ekosistem yang memungkinkan pengembang untuk membangun aplikasi terdesentralisasi (dApps). Ethereum menggunakan teknologi smart contracts yang memungkinkan transaksi atau perjanjian otomatis dilakukan tanpa perantara.

Smart contracts juga menjadi fondasi bagi berbagai inovasi seperti decentralized finance (DeFi) dan non-fungible tokens (NFT).

Karena fleksibilitasnya dan ekosistem pengembang yang sangat aktif, Ethereum dipandang sebagai altcoin dengan potensi jangka panjang yang kuat, terutama dalam mendukung ekosistem blockchain yang lebih luas.

  1. Ripple (XRP)

Ripple berbeda dari banyak altcoin lainnya karena lebih berfokus pada penyediaan solusi pembayaran internasional bagi bank dan institusi keuangan.

Ripple memungkinkan transaksi lintas negara dilakukan dalam hitungan detik, dengan biaya yang jauh lebih rendah dibandingkan sistem perbankan tradisional. Tak heran jika XRP menjadi pilihan banyak bank dan perusahaan keuangan di dunia.

Meskipun Ripple sempat menghadapi masalah hukum di AS, teknologi dan kegunaannya di dunia nyata masih menarik banyak perhatian.

Baca Juga: Peluang Investasi Masa Kini, Ketahui Berbagai Jenis Aset Digital yang Menguntungkan

  1. Litecoin (LTC)

Disebut sebagai perak dalam dunia cryptocurrency, Litecoin adalah salah satu altcoin tertua yang ada di pasar. Litecoin dikembangkan dengan tujuan menjadi versi lebih cepat dan lebih efisien dari Bitcoin.

Dengan waktu konfirmasi blok yang jauh lebih cepat, Litecoin memungkinkan transaksi lebih cepat dan biaya yang lebih rendah, menjadikannya ideal untuk penggunaan sehari-hari.

Meskipun popularitasnya tidak sebesar Bitcoin atau Ethereum, Litecoin tetap menjadi salah satu altcoin yang paling stabil dan dapat diandalkan di pasar.

  1. Cardano (ADA)

Cardano adalah salah satu proyek blockchain paling ambisius yang berfokus pada keberlanjutan dan skalabilitas.

Proyek ini dirancang dengan pendekatan ilmiah, melibatkan para akademisi dan peneliti untuk mengembangkan jaringan yang lebih efisien dan ramah lingkungan.

Cardano menggunakan mekanisme proof-of-stake yang lebih hemat energi dibandingkan dengan Bitcoin dan Ethereum yang menggunakan proof-of-work.

Selain itu, Cardano juga berfokus pada inklusi keuangan di negara-negara berkembang, sehingga membuatnya menjadi proyek yang menarik di masa depan.

  1. Polkadot (DOT)

Polkadot adalah blockchain yang unik karena kemampuannya untuk menghubungkan berbagai blockchain yang berbeda. Polkadot memungkinkan interoperabilitas antara jaringan blockchain. Artinya, data dan aset dapat dipindahkan dengan lebih mudah antar platform.

Dengan fitur ini, Polkadot berpotensi menjadi salah satu pemain utama dalam masa depan blockchain, terutama dalam mendukung aplikasi multi-chain dan solusi berbasis interoperabilitas.

Bagi Anda yang tertarik untuk menjelajahi altcoin sebagai bagian dari portofolio investasi Anda, Tokocrypto dapat menjadi platform perdagangan crypto yang diandalkan.

Tokocrypto tidak hanya menyediakan layanan jual beli altcoin yang mudah, tetapi juga dilengkapi dengan fitur keamanan yang andal, cocok bagi pemula yang ingin berinvestasi di dunia cryptocurrency.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini