TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemilihan legislatif (Pileg) pada April 2014 mendatang dapat dipastikan diikuti oleh muka lama. Sebagian besar peserta yang mencalonkan diri adalah para anggota DPR yang sejak 2009 lalu bertugas di Senayan.
Bahrain, Direktur Advokasi Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), mengatakan bahwa data Komisi Pemilihan Umum (KPU) bahkan menunjukkan mula lama di pileg 2014 mencapai 80 persen.
Lebih lanjut ia mengatakan, sebagian dari 80 persen muka lama itu adalah anggota DPR yang sempat terseret kasus korupsi. Namun ia menilai masyarakat banyak yang belum tahu nama-nama anggota DPR yang bermasalah itu.
"Kita akan kampanyekan calon-calon yang masuk daftar hitam kita untuk tidak dipilih," katanya, kepada wartawan di kantor Indonesia Coruption Watch, Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (08/12/2013) .
Mendominasinya muka lama di Pileg 2014 membuat Bahrain pesimis akan ada perubahan signifikan pascapileg 2014, dibanding dengan apa yang telah DPR lakukan sejak 2009 lalu.
Ia menilai dominasi itu terjadi karena permasalahan di sistem perekrutan partai. Kata Bahrain, rekrutmen partai bisa dijadikan barometer partai, namun partai malah membuka kesempatan seluas-luasnya. Alhasil yang maju mewakili partai dalam Pileg 2014 sebagian besar adalah wajah lama.
Dominasi wajah lama itu kata Bahrain patut diduga sebagau upaya memperalat parlemen untuk meluluskan rencana-rencana penguasa. Salah satunya agar fungsi pengawasan oleh DPR terhadap pemerintahan tidak berjalan efektif.