Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta bersama Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) DKI akan melibatkan satu juta relawan untuk mengawasi jalannya proses pemilihan umum 2014 guna menciptakan pemilu yang jujur dan adil.
Ketua KNPI DKI Jakarta, Dody Rahmadi Amar mengatakan rekrutmen sejuta relawan dilakukan untuk mengawasi pemilihan Presiden dan legislatif yang jujur dan adil. Menurutnya hal itu telah menjadi komitmen KNPI DKI.
"Apalagi sebuah bangsa yang berhasil adalah bangsa yang dipimpin oleh sosok pemimpin yang dikehendaki oleh rakyatnya, dan melalui proses yang benar," kata Dody dalam pernyataan resminya, Minggu (15/12/2013).
Sejuta relawan, kata dia, nantinya terdiri dari kalangan pelajar maupun mahasiswa yang telah memiliki hak suara. Apalagi, setiap warga negara berhak ikut serta melakukan kontrol melalui mekanisme pengawasan pemilu yang sudah diatur dalam Undang-undang.
"Yang terpenting, dengan melibatkan sejuta relawan dalam pengawasan pemilu, diharapkan mampu meminimalisir angka golput dalam Pemilu 2014 mendatang," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Bawaslu DKI Mimah Susanti, mengatakan rekrutmen sejuta relawan akan bertugas untuk mengawasi jalannya pemilu 2014, mulai dari proses pemungutan suara hingga perhitungan suara.
Dengan dilibatkannya sejuta relawan, ia berharap dapat menjadi motor penggerak bagi pengawasan pemilihan Presiden (Pilpres) dan pemilihan legislatif (Pileg) di Jakarta.
Adapun Bawaslu DKI dengan KNPI DKI, serta unsur mahasiswa di tiga universitas, yaitu UNJ, Uhamka dan Universitas Esa Unggul bekerjasama untuk mensukseskan jalannya Pemilu 2014 mendatang.
Kerjasama tersebut ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Bawaslu DKI, KNPI, UNJ, Uhamka dan Esa Unggul pada Jumat (13/12/2013). Penandatanganan dilakukan oleh perwakilan masing-masing instansi.
Penandatanganan MoU oleh Bawaslu dilakukan oleh Ketua Bawaslu DKI Mimah Susanti, KNPI oleh ketua KNPI DKI Dody Rahmadi Amar, dan perwakilan tiga universitas dilakukan oleh masing-masing rektor.