News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Calon Presiden 2014

'Aja Kagetan, Aja Gumuman, lan Aja Dumeh', Pesan dari Mega untuk Jokowi

Penulis: Yulis Sulistyawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Menteri Perekonomian Kwik Kian Gie usai diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi di Jakarta, Jumat (1/11/2013). Kwik diperiksa sebagai saksi ahli dalam kasus korupsi pemberian fasilitas pinjaman jangka pendek (FPJP) dan penentuan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Senin(10/2/2014) harian Kompas pada kolom opininya menyajikan tulisan yang berjudul 'Aja Kagetan, Aja Gumuman, lan Aja Dumeh' yang dituliskan oleh mantan Menteri Koordinator Ekonomi dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional dan Ketua Bappenas, Kwik Kian Gie.

Direktur Eksekutif Nurjaman Center For Indonesian Democracy (NCID), Jajat Nurjaman mengatakan, tulisan Kwik Kian Gie dalam Koran kompas kolom opini tersebut merupakan signal dari Megawati Soekarnoputri yang ditujukan kepada Jokowi untuk tetap fokus kepada jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta.

“Kita semua tahu Kwik Kian Gie adalah seorang ahli ekonomi dan politikus Indonesia keturunan Tionghoa. Kwik menjabat sebagai Menteri Koordinator Ekonomi dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional dan Ketua Bappenas di era Presiden Ibu Megawati, beliau juga mempunyai kedekatan dengan ibu Mega," kata Jajat dalam pernyataannya, Senin(10/2/2014).

Menurut Jajat, inti dari tulisan yang dibuat oleh Kwik Kian Gie tersebut, adalah sebuah peringatan kepada semua capres yang akan bertarung dalam pilpres nanti untuk tidak puas hanya dengan sebuah hasil survei. Namun, karena beliau juga merupakan salah satu fungsionaris PDI-Perjuangan maka secara tidak langsung tulisan tersebut merupakan pesan kepada Jokowi.

Jokowi adalah seorang kader yang patuh terhadap partainya, ini juga harus dijadikan contoh bagi para kader partai lain tentang bagaimana seorang kader harus bersikap terhadap partainya, dan untuk menjadi seorang pemimpin ibu Megawati pernah berpesan ”Jadilah pemimpin terlebih dahulu, maka jabatan presiden dengan sendirinya merupakan formalitas dari pengakuan rakyat.”

"Dengan demikian Jokowi masih diharapkan untuk fokus menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada di Jakarta," Tutup Jajat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini