TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --- Majelis Pekerja Harian Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) dalam pesannya kepada umat Kristiani di Indonesia menyerukan agar memilih partai sebelum memilih caleg.
Kepala Biro Penelitian dan Informasi PGI, Pdt Henrek Lokra, dalam pembacaan pesan tersebut di Wisma PGI, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (12/2/2014), menuturkan bahwa pemilu di Indonesia menggunakan sistem proporsional terbuka dengan penentuan kursi berdasarkan suara terbanyak caleg.
"Yang perlu kita ketahui adalah sistem proporsional yang menentukan adalah partai, bukan caleg. Para caleg adalah alat untuk partai meraup suara sebanyak mungkin dari memenangkan pemilu," katanya.
Menurut PGI bagaimanapun baiknya dan hebatnya seorang caleg, jika berada dalam partai yang tidak baik maka perjuangannya akan sia-sia.
"Karena itu dalam memilih pilihlah dulu partai, lalu tentukan calegnya," ujarnya.
Sekretaris Eksekutif Bidang Diakonia Persatuan Gereja Indonesia (PGI) Jerry Sumampow dalam kesempatan yang sama mengatakan bahwa partai memiliki visi dan misinya sendiri. Ia menyebutkan ada caleg yang menawarkan visi-misi yang berbeda dari yang ditawarkan partai, padahal hal itu adalah sebuah kesalahan.
"Ada caleg yang menawarkan visi-misi yang berbeda dari partai, masyarakat Indonesia yang baru belajar politik menerimanya begitu saja, ini kan konyol," tandasnya. (NURMULIA REKSO PURNOMO).