TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Sekjen Partai Gerindra, Aryo Djojohadikusumo, berpendapat bahwa untuk mengentaskan apatisme kaum muda dalam politik, salah satunya bisa dilakukan dengan membersihkan DPR dari anggota-anggota yang korup.
Dalam diskusi "Yang Muda Yang Berpolitik," di Gerindra Media Center, Jakarta Selatan, Rabu (26/2/2014), Aryo yang juga merupakan Wakil Sekjen Partai Gerindra itu juga mengatakan bahwa pembersihan parlemen dari anggota tidak patut bisa efektif, bila sang pemimpin partai bisa tegas memberi sanksi. Parlemen yang bersih kata dia bisa meningkatkan kepercayaan tidak hanya pemuda, namun juga masyarakat pada umumnya.
"Kemudian kita kembalikan idealisme anak-anak muda," katanya.
Namun mengkampanyekan calon anggota legislatif (Caleg) yang bersih tidak mudah. Ia menyebutkan di media sosial, kampanye-kampanyenya kerap direspon dengan cacian, terutama soal janji politiknya.
"Saya tidak bisa memberikan bukti kalau saya belum terpilih. Kita harus sedapat mungkin memenangkan anggota DPR yang bersih," terangnya.
Aryo mengaku akan mencontoh apa yang telah dilakukan Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab dipanggil Ahok, saat Wakil Gubernur DKI Jakarta itu masih bernaung di Partai Golkar.
Kata dia Ahok yang kini tercatat sebagai kader Partai Gerindra saat di parlemen sempat gencar mempublikasikan rekan-rekannya yang "nakal" di situs pribadi Ahok.
"Saya ingin mencontoh beliau, saya ingin melakukan pengawasan kalau ada teman-teman yang nakal," katanya.