TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gerak jalan santai mengusung Pemilu Berintegritas dan Tolak Golput yang dilangsungkan Komisi Pemilihan Umum di seluruh Indonesia, dan terpusat di Monumen Nasional, Minggu (9/3/2014), berujung Rekor Muri.
Calon DPD RI untuk Jakarta, Ramdansyah mengapresiasi langkah KPU tersebut. Sayang, KPU luput melihat bahwa 9 Maret tersebut merupakan hari musik nasional. Andai saja, KPU ikut memasukkan momen hari musik nasional bisa berefek positif.
"Sebagai lembaga Negara KPU RI diharapkan mengambil peran mengajak Tolak Golput terhadap para musisi, komunitas penyanyi dan penulis lagu yang berpotensi golput," ungkap Ramdansyah kepada wartawan di Jakarta, Senin (10/3/2014).
Menurut Ramdansyah, lemahnya perhatian pemerintah dan pelibatan mereka dalam banyak hal berpotensi membuat komunitas musik memilih golput. Bagaimana pun, pelibatan komunitas musik jadi elemen penting mengurangi golput.
Kekosongan yang tidak ditangkap KPU dinilai Ramdansyah sangat disayangkan. Seharusnya, KPU bisa melihat tanggal 9 Maret 2014 dapat dikawinkan antara acara gerak jalan sehat dengan mengajak komunitas seniman untuk terlibat di dalamnya.
"Saya yakin pelibatan komunitas yang tidak tersentuh KPU RI dapat mengurangi tingkat golput dalam Pemilu 2014. Upaya mengajak komunitas ini, disiasati dengan menggunakan icon dan subkultur mereka. Dengan begitu, tak ada upaya paksa pelibatan mereka ke dunia politik," terangnya.
Mantan penyelenggara pemilu DKI ini menambahkan, upaya gerak jalan secara nasional yang mengabaikan Hari Musik Nasional yang bersamaan waktunya, merupakan lubang kecil dari kegiatan akbar KPU RI.