News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilu 2014

Bos Lion Air Masuk Bursa Cawapres Jokowi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar bersama Wakil Ketua Umum PKB Rusdi Kirana di Kantor DPP PKB, Jakarta, Minggu (12/1/2014).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Institute for Transformation Studies (Intrans), Andi Saiful Haq menyebut ada beberapa nama potensial yang bisa menjadi cawapres Joko Widodo saat pilpres mendatang. Salah satu yang masuk kandidatnya adalah bos Lion Air yang juga Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Rusdi Kirana.

Selain Rusdi ada pula nama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Hary Tanoesoedibjo, Muhaimin Iskandar dan Ketua KPK Abraham Samad.

Alasan memunculkan Rusdi Kirana karena yang bersangkutan merupakan figur bersih dan jago dalam bidang ekonomi dan hubungan luar negeri.

"Tapi yang penting adalah pendamping Jokowi harus mirip Ahok yang sedikit banyak dipunyai oleh Rusdi Kirana," kata Saiful Haq, Kamis(20/3/2014).

Menurut Saiful, Rusdi Kirana jago dalam bisnis. Terbukti dengan keberhasilannya mengembangkan Lion Air menjadi perusahaan yang disegani di dunia. Selain itu, PDIP dan PKB punya romantisme masa lalu yang indah saat mengusung Megawati sebagai Wapres mendampingi Abdurrahman Wahid.

"Jadi waktu itu poros tengah yang juga didukung PKB bisa memajukan Megawati," ujar Saiful Haq.

Sementara itu, Pengamat Politik Boni Hargens merumuskan kriteria yang pantas mendampingi Jokowi. Yaitu, mempunyai sharing visi yang sama, bersih, jujur, tegas, berani, tipe pekerja, bukan pemikir dan ahli pidato, potensi didukung publik. Menurutnya, yang punya kriteria seperti itu, seperti ekonom senior Rizal Ramli, Abraham Samad, Ketum Nasdem Surya Paloh, anggota BPK Ali Masykur Musa, Hary Tanoe, mantan Ketua MK Mahfud MD, mantan KSAD Ryamizard Ryacudu dan mantan Wapres Jusuf Kalla.

Soal Rusdi Kirana jadi cawapres Jokowi, Boni Hargens menilai, sebagai wacana tak masalah. Namun dia pesimis hal itu akan terwujud. Diakuinya, Rusdi Kirana relatif bersih. Namun partainya, PKB, disamakan publik dengan Partai Demokrat, yang belakangan mendapat citra buruk. Karena PKB masuk dalam koalisi pemerintahan. Apalagi, Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar juga pernah dikait-kait dalam kasus korupsi. "Ini yang tentu menjadi petimbangan PDIP apabila akan mengajak koalisi PKB," kata dia.

Jadi kata Boni, PDIP akan mencari rekan koalisi yang sepenanggungan.
"Akan sulit PDIP koalisi dengan partai yang pernah bergabung dengan pemerintah," ujar dia.

Sedangkan bagi Pakar Politik J. Kristiadi, kriteria pendamping Jokowi itu adalah jujur, bisa bekerjasama, bersih, muda dan kompeten. Menurutnya, ada sejumlah nama yang memiliki kriteria tersebut. Seperti bekas Ketua MK Mahfud MD, Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan, Direktur Bank Dunia Sri Mulyani dan Abraham Samad. Soal Rusdi Kirana, Kristiadi menyatakan siapapun bisa mendampingi Jokowi.

"Tapi ini masih sangat dini sehingga belum tahu seperti apa peluang kedepannya," kata dia.

Saat ini, kata dia, semua orang masih membaca sosok Rusdi Kirana yang tiba-tiba menjadi tokoh besar di PKB.

"Apakah ini ada motivasi atau ada kalkulasi politik tertentu, ini masih dibaca," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini