TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Bapilu Partai Hanura, Hary Tanoesoedibjo saat kampanye di Lapangan Way Halim Permai, Bandar Lampung, Minggu (30/3/2014) mengatakan lambatnya pembangunan infrastruktur menjadi salah satu penghambat utama kemajuan di Indonesia, karena akses antar satu daerah dengan daerah lain menjadi terhalang. Pada akhirnya daerah-daerah menjadi sulit untuk berkembang.
"Ini jadi masalah utama kita saat ini, kualitas jalan yang buruk, minimnya jalan tol, daya tampung pelabuhan yang tidak maksimal, bahkan masih banyak daerah-daerah yang sulit di jangkau karena tidak adanya akses ," ujar Hary.
Solusinya, lanjut dia, alur pembangunan di Indonesia harus dimulai dari daerah-daerah. Karena daerah merupakan ujung tombak pembangunan dan dukungan infrastruktur yang baik sangat dibutuhkan untuk membuka akses ke daerah.
Apalagi tambah HT, Indonesia yang merupakan negara kepulauan tentu memiliki tantangan sendiri, yakni bagaimana antar pulau bisa terhubung dengan baik. Sehingga baik distribusi barang maupun orang bisa dilakukan secara efektif dan efesein.
Selama ini pula masih banyak kesulitan dalam hal distribusi barang antara satu daerah dengan daerah lain, misalnya tidak ada akses jalan yang baik, tol, jembatan bahkan pelabuhan yang memadai. ini sangat tidak efesien, menjadi lama dan biaya distribusi menjadi tinggi.
"Partai Hanura memiliki komitmen jelas untuk mendorong percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia, seperti jalan, jembatan, pelabuhan dan sarana penghubung antar pulau," ujar Calon Wakil Presiden Partai Hanura ini.
Sementara itu Usai berkampanye di Bandar Lampung, Hary Tanoe melanjutkan kampanye di Lapangan Podomoro Kabupaten Pringsewu, masih di provinsi Lampung.
Dalam orasinya Hary Tanoe banyak menyoroti banyaknya potensi di Indonesia yang tidak terkelola dengan maksimal, sehingga mengakibatnya lambannya perjalanan pembangunan.
"Masyarakat di daerah harus tumbuh, khususnya bawah, ini sangat penting agar pembangunan seimbang dan tidak terjadi ketimpangan sosial," katanya.
Untuk menaikkan kesejahteraan masyarakat bawah ini, kata HT perlu didorong dengan penciptaan lapangan pekerjaan, karena menurut HT kantong kemiskinan banyak terdapat pada masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan.
Dijelaskan HT, untuk membangun Indonesia harus difokuskan kembali kepada potensi daerahnya, seperti Lampung sebagai kota pelabuhan, perdagangan dan perkebunanan. "Tiga sektor ini harus menjadi prioritas, misalnya pembangunan infrastruktur yang bisa mempercepat perkembangan ketiga potensi ini," tambahnya.
HT juga bertutur, selama ini dirinya telah melakukan kunjungan ke beberapa daerah bersama Capres yang diusung Partai Hanura, Wiranto.
"Saya bersama Pak Wiranto telah keliling ke banyak daerah di Indonesia, bahkan seluruh provinsi sudah didatangi, kami lihat persoalannya sama, kesejahteraan. Buruknya infrastruktur, pendidikan dan kesehatan," katanya.
Setelah mengetahui persoalan dan potensi daerah, HT yakin kebijakan yang dijalankan bisa lebih tepat sasaran, sehingga menurutnya kebijakan-kebijakan tersebut seperti pembangunan benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakatnya.
"Jika Indonesia ingin maju, bangun masyarakat bawahnya, bangun daerahnya sesuai potensi kemudian maksimalkan, saya yakin Indonesia bisa maju dan rakyatnya sejahtera," ujarnya.
Tampak hadir mendampingi HT dalam kampanye tersebut, Mantan Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal (Purn) Subagyo HS yang juga ketua Dewan Penasehat Partai Hanura. Wakil Ketua Bapilu Hanura Arya Sinulingga, Sekretaris Bapilu Hanura, Ahmad Rofiq, Ketua DPD Hanura Provinsi Lampung Albertus Haryono serta Caleg Hanura Lampung untuk DPR RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota.