TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG – Peserta Konvensi Calon Presiden (Capres) Partai Demokrat (PD), Jenderal (purn) TNI Pramono Edhie Wibowo (PEW) akan melakukan silaturahmi dengan Purnawirawan TNI, Minggu (30/3/2014).
Acara silaturahmi mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) ini akan digelar di Bandung, tepatnya di Rumah Makan Sari Sunda, jalan Sukarno-Hatta Bandung, pada pukul 11.30 WIB.
Sebelumnya di Semarang, Sabtu (29/3/2014), PEW menilai sah-sah saja satu kelompok purnawirawan jenderal TNI/Polri mendukung Capres Gerindra Prabowo Subianto.
Namun, dia mengklaim banyak pula mendapat dukungan dari pensiunan TNI/Polri di sejumlah daerah kepadanya. "Ada banyak dukungan pensiunan TNI, tapi saya belum mengumumkannya," ungkap PEW.
Kata Pramono, alasan tidak mengumumkan adanya banyak dukungan purnawirawan TNI/Polri, karena tidak ingin menciptakan kesan mantan tentara terpecah belah berebut dukungan.
"Kalau saya juga mengumumkan, saya hanya mau mencegah dari kesan mantan tentara terpecah belah. Saya tidak mau seperti itu," tuturnya.
Seperti diberitakan, dukungan kepada Ketua Dewan Pembina partai Gerindra, Prabowo Subianto untuk menjadi Presiden 2014 semakin besar. Setelah ormas 'Indonesia Bisa' mendeklarasikan, kini giliran dari para Purnawirawan pejuang Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Republik Indonesia.
Dukungan terhadap Prabowo oleh TNI dan Polri tersebut dideklarasikan di ruang Birawa, Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (27/3/2014).
Menurut perwakilan dari Purnawirawan, Letjen (Purn) Yunus Yosfiah, Prabowo merupakan sosok yang tegas dan tepat untuk memimpin bangsa Indonesia. Menurutnya, saat ini Indonesia tengah dilanda keterpurukan dengan berbagai masalah yang dihadapi.
"Adanya kebocoran keuangan negara, penyadapan yang dilakukan pihak asing, dan dikuasainya berbagai sumber daya alam Indonesia itu jadi tanda begitu lemahnya pemerintahan yang ada sekarang," kata Yunus.
Yunus menuturkan, berbagai permasalahan yang dihadapi Indonesia juga turut dialami tenaga kerja Indonesia di luar negeri. Menurutnya, para tenaga kerja Indonesia di luar negeri banyak yang mendapatkan perlakukan tidak sepatutnya.
"Kita memerlukan sosok pemimpin yang tegas dan berwibawa seperti Pak Prabowo, saya yakin Indonesia lebih bisa maju dengannya," tuturnya.