News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilu 2014

Anis: Faktor Ketokohan Tidak Mempengaruhi Hasil Pileg 2014

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anis Matta membawakan orasi politiknya saat melakukan kampanye terbuka di Lapangan Gajah Mada, Jalan Krakatau, Medan, Sumatera Utara, Rabu (26/3/2014). Kampanye terbuka yang diikuti ribuan simpatisan dan kader PKS tersebut bertujuan memaparkan visi-misi capres dalam menghadapi dan mensukseskan Pemilu pada 9 April 2014 mendatang. TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anis Matta, menilai tidak ada satu pun partai peserta pemilu legislatif (pileg) 2014 yang dominan. Sebab dari hasil perolehan suara, tak ada satu pun partai yang mendapatkan 20 persen presidential treshold.

Anis kepada wartawan di kantor DPP PKS, Jalan TB.Simatupang, pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (9/4/2014), mengatakan kondisi masing-masing partai peserta pemilu relatif seimbang, sehingga setiap partai harus ikut koalisi untuk menghadapi pemilihan presiden 9 Juni mendatang.

"Setelah real count selesai kita bisa lihat pemetaan sebenarnya," katanya.

Dalam hitung cepat internal PKS diketahui peringkat pertama diduduki Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), dengan perolehan suara mencapai 18,93 persen, walau pun PDIP sudah mengusung Joko Widodo sebagai calon presiden dan menargetkan perolehan 27 persen. Di belakang PDIP mengikuti oleh Partai Golkar 15,21 persen, Partai Gerindra 11,48 persen dan PKS 9,44 persen.

Anis memprediksi akan ada 3-4 pasang calon presiden yang akan bertarung pada 9 Juni mendatang, karena dengan koalisi 2-3 partai politik saja maka ambang batas pencalonan presiden bisa dipenuhi. Ia menilai hal itu akan membuat demokrasi Indonesia semakin sehat.

Tanpa faktor ketokohan yang berpengaruh, maka setia pparpol harus berusaha memaksimalkan mesin partainya dalam mendulang elektabilitas. Ia menyebut hal itu sudah bisa dilakukan oleh Partai NasDem. Partai yang baru kali ini ikut pemilu dan tanpa menjual tokoh calon presiden, masih mampu meraih suara.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini