TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anis Matta, menilai tidak ada satu pun partai peserta pemilu legislatif (pileg) 2014 yang dominan. Sebab dari hasil perolehan suara, tak ada satu pun partai yang mendapatkan 20 persen presidential treshold.
Anis kepada wartawan di kantor DPP PKS, Jalan TB.Simatupang, pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (9/4/2014), mengatakan kondisi masing-masing partai peserta pemilu relatif seimbang, sehingga setiap partai harus ikut koalisi untuk menghadapi pemilihan presiden 9 Juni mendatang.
"Setelah real count selesai kita bisa lihat pemetaan sebenarnya," katanya.
Dalam hitung cepat internal PKS diketahui peringkat pertama diduduki Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), dengan perolehan suara mencapai 18,93 persen, walau pun PDIP sudah mengusung Joko Widodo sebagai calon presiden dan menargetkan perolehan 27 persen. Di belakang PDIP mengikuti oleh Partai Golkar 15,21 persen, Partai Gerindra 11,48 persen dan PKS 9,44 persen.
Anis memprediksi akan ada 3-4 pasang calon presiden yang akan bertarung pada 9 Juni mendatang, karena dengan koalisi 2-3 partai politik saja maka ambang batas pencalonan presiden bisa dipenuhi. Ia menilai hal itu akan membuat demokrasi Indonesia semakin sehat.
Tanpa faktor ketokohan yang berpengaruh, maka setia pparpol harus berusaha memaksimalkan mesin partainya dalam mendulang elektabilitas. Ia menyebut hal itu sudah bisa dilakukan oleh Partai NasDem. Partai yang baru kali ini ikut pemilu dan tanpa menjual tokoh calon presiden, masih mampu meraih suara.