TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia, Arief Budiman, mengungkap salah satu faktor keterlambatan logistik di 35 distrik di Kabupaten Yahukimo, Papua, karena pergantian Sekretaris KPU Yahukimo.
"Pelaksanaan proses adminitrasi pengadaan pelelangan distribusi logistik terlambat karena pergantian Sekretaris KPU yang dilakukan Bupati Yahukimo. Sehingga penandatanganan kontrak lambat (dilakukan 1 April 2014)," ungkap Arief, Rabu (9/4/2014).
Menurut Arief, faktor lainnya adalah kondisi geografis distrik yang dituju selain sulit, juga karena cuacanya yang sangat ekstrem. Sehingga pesawat pengangkut sulit menembus daerah tujuan, khususnya untuk 35 distrik.
Di saat bersamaan, armada pesawat yang melayani daerah pegunungan untuk mendistribusikan logistik, habis disewa. Karena pesawat yang ada juga harus dipakai untuk mengirimkan logistik untuk distrik lainnya.
Ketua KPU, Husni Kamil Manik, mengungkapkan logistik yang tertahan di Bandara Wamena dan Bandara Dekai untuk 35 distrik di Kabupaten Yahukimo, Rabu (9/4/2014) pagi sudah bisa terbang.
Husni menjelaskan, bahwa pesawat pengangkut logistik untuk 35 distrik sudah sampai ke tingkat kecamatan. Namun, belum bisa dipastikan kapan logistik pemilu seperti surat suara, formulir dan lain sebagainya sampai ke TPS.
"Surat suara untuk distrik di Yahukimo tadi pagi surat didrop. Karena enggak dimungkinkan penerbangan sore dan malam hari sehingga tadi pagi baru distribusi. Kita sedang usahakan distribusi dari kecamatan sampai TPS," ungkap Husni.
Selain Yahukimo, sambung Arief, terjadi kekurangan surat suara misalnya untuk Kota Tual di Provinsi Maluku. Kekurangan surat suara anggota DPRD Kota Tual terjadi untuk daerah pemilihan Kota Tual I sebanyak 2300 lembar. Kekurangan terjadi karena KPU Kota Tual salah memberikan laporan.
Sementara masalah di Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan, kekurangan surat suara di Kecamatan Muaralakitan. Di sana terjadi bencana alam kebanjiran akibat hujan deras. Bencana alam ini menimpa Desa Sidomulyo, Harapan makmur, dan Marga Baru.
Adapun kekurangan surat suara di Kabupaten Sikka, NTT, diketahui pada saat pengepakan untuk daerah pemilihan Sikka IV sebanyak 906 lembar. Itu terjadi di Kecamatan Talibura, Desa Nanghale untuk TPS 7, 8, dan 9. Sehingga akan dilaksakan pemilu lanjutan.
"Kekurangan sebenarnya sebanyak 1916 lembar. Tapi 1000 lembar menggunakan surat suara ulang," terang Arief.