TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Kelompok Kerja Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN), Wahid Supriyadi, mengaku pemilih luar negeri menggunakan hak suaranya melalui drop box untuk pertama kali dalam Pemilu 2014, ternyata cukup efektif mendongkrak partisipasi.
"KPU menetapkan selain dengan TPSLN dan sistem pos, juga mengenakan sistem drop box. Catatan kami, upaya (drop box) ini cukup efektif," ujar Wahid dalam Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Anggota DPR di Luar Negeri di KPU, Rabu (23/4/2014).
Wahid mencontohkan DPT di Kuala Lumpur berjumlah 44801. Mereka yang memilih di TPS hanya berjumlah 5875. Jumlah ini kalah besar dengan jumlah pemilih yang menggunakan hak suaranya melalui drop box yakni 34058 pemilih.
Pokja PPLN mengakui, meskipun tidak ada kendala dalam pemungutan suara, ada beberapa catatan masih rendahnya pemilih luar negeri. Memang ada beberapa hal yang menurut catatan Pokja PPLN menyebabkan partsisipasi tidak optimal.
"Pertama, mereka mengeluhkan tidak dikenalnya caleg. Ini terjadi juga di dalam negeri juga. Kedua, mereka mengkritisi kenapa masuk dapil Jakarta II. Ketiga, saudara kita di Timur Tengah, majikan tidak bisa memberi izin kepada warga negara kita," ujar Wahid.