TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peserta konvensi capres Partai Demokrat Dino Patti Djalal, mengatakan Partai Demokrat belum memutuskan arah koalisi terkait pemilihan presiden 2014.
Hal itu diketahui Dino dari perbincangannya dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) beberapa waktu lalu.
Seperti dikatakan SBY, jelas Dino, Partai Demokrat memiliki berbagai opsi terkait arah koalisi pilpres 2014.
Dino menuturkan, dengan siapa Partai Demokrat berkoalisi harus didasari pada kesamaan visi dalam membangun Indonesia.
Menurutnya, Partai Demokrat akan berkoalisi dengan parpol yang ingin melanjutkan pencapaian dan prestasi yang diraih pemerintahan SBY selama ini. Dino menyebut era pemerintahan SBY dengan dekade emas.
"Partai Demokrat ingin berkoalisi dengan parpol yang ingin melanjutkan prestasi dan program pro rakyat pemerintahan SBY," katanya.
Prestasi pemerintahan SBY menurut Dino adalah ketika di saat banyak negara dirundung konflik yang berkepanjangan, seperti di Suriah, Mesir, dan Thailand, situasi politik di Indonesia tetap stabil.
Malah, katanya, perekonomian Indonesia tumbuh sekitar 6 persen dan menjadi yang terbesar kedua di Asia setelah Cina.
Di era SBY pula Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, kata Dino, bisa membuktikan bahwa Islam, demokrasi, dan modernitas bisa berjalan bersama.
Dino yakin, Partai Demokrat masih menjadi penentu dalam pilpres kali ini karena memegang kartu truf berupa tingginya popularitas SBY yang mencapai 60 persen.
"Popularitas Pak SBY masih tinggi sekitar 60 persen. Saya yakin tokoh yang didukung Pak SBY maju dalam pilpres akan akan mendapat dukungan rakyat," katanya.