TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif PolcoMM Heri Budianto mengatakan, rencana dukungan Golkar terhadap calon presiden partai lain dalam pemilu presiden mendatang menunjukan sikap realistis kepemimpinan Aburizal Bakrie. Pasalnya, tak ada parpol yang mau mendukung Aburizal maju di Pilpres.
"Golkar ke PDI-P membuktikan bahwa Golkar dibawah kepemimpinan ARB realistis. Sebab tidak satupun partai mau bergabung dengan Golkar untuk bersama-sama mendukung capres Golkar (Aburizal)," ujar Heri Budianto di Jakarta, seperti dikutip dari Antara.
Menurut dia, sempat ada kekhawatiran melanda elite Golkar karena ketinggalan kereta. Jika Golkar resmi mendukung capres Joko Widodo, lanjutnya, tentu akan mempengaruhi dan mengubah peta politik dalam Pilpres mendatang.
"Akan ada dua capres, jadi duel ini akan sengit," ujar dia. Ia menambahkan, jika Golkar bergabung dalam poros PDIP, tentu koalisi ini menjadi sangat besar. Sebelumnya, PKB dan Partai Nasdem sudah sepakat mendukung Jokowi.
"Namun, saya kira tidak menyurutkan koalisi Gerindra, PAN, PPP, PKS dan Hanura (pendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa). Tinggal kita menunggu siapa yang akan menjadi cawapres Jokowi, sebab Cawapres Prabowo sudah bisa dipastikan Hatta," kata dia.
Sebelumnya, Aburizal kembali menemui Jokowi, Selasa (14/5/2014) malam, membahas soal koalisi. Ia juga sudah bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Namun, Golkar akan memutuskan soal koalisi dalam Rapimnas mendatang. Politisi senior Golkar Jusuf Kalla disebut bakal menjadi cawapres bagi Jokowi.