Tribunnews.com, Jakarta — Ketua DPP PKPI Nehemia Lawalata mengatakan, calon presiden dari PDI-P Joko Widodo harus berhati-hati memilih calon wakil presiden. Menurut dia, jangan sampai cawapres yang dipilih nantinya justru akan menjadi "predator" PDI-P.
"Hati-hati, jangan sampai di kandang 'banteng' itu dilahirkan diletakkan seekor 'macan tutul' yang menerkam 'banteng'," ujar Nehemia dalam diskusi Founding Fathers House, Jakarta, Kamis (15/5/2014).
Mendengar hal tersebut, pendiri PDI-P, Sabam Sirait, yang duduk berjarak dua kursi darinya, memintanya untuk memberi tahu siapa gerangan sang "macan tutul". "Tolong bisikkan ke saya siapa itu," kata Sabam. "Akan saya bisikkan nanti," jawab Nehemia.
Peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Siti Zuhro, yang duduk di samping Sabam pun ikut menyahut. "Kalau takut lupa tolong tuliskan," katanya berkelakar. "Akan saya tuliskan," sahut Nehemia sambil tertawa kecil.
Setelah itu, Nehemia kembali memberi contoh dengan tokoh hewan layaknya cerita fabel. Kali ini ia menyinggung Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono yang dikelilingi orang-orang yang "menggerogoti" pemerintahannya.
"Jangan kayak SBY. Dia bagai 'kuda putih' yang gagah, yang diterkam 'macan tutul'. Jangan sampai diterkam saat lagi tidur," ujarnya.
Jokowi Diminta Waspadai 'Macan Tutul' di Kandang 'Banteng'
Editor: Gusti Sawabi
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger