TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Tes kejantanan atau tes seksualitas Capres-Cawapres dirasa perlu dilakukan di pilpres kali ini oleh tim dokter dari RSPAD Gatot Subroto, Jakarta.
"Kalau saya pribadi sih setuju saja dengan tes kejantanan capres-cawapres. Ini untuk memastikan identitas apakah sang calon itu sebenarnya laki-laki atau perempuan," kata Sekjen Bara JP, Utje Gustaaf Patty, dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (23/5/2014).
Menurutnya, hal itu penting karena di Indonesia, hanya diakui jenis kelamin laki-laki atau perempuan.
Sebagai pendukung Jokowi, Utje mengatakan dirinya meyakini baik Jokowi maupun Jusuf Kalla pasti berani melakukan tes kejantanan atau tes seksualitas itu. "Pasti berani dong. Mereka lurus-lurus saja," kata dia.
Menurut Utje, seperti pernah disampaikan Sosiolog film, DA Peransip, bahwa 'kalau film Indonesia berkaca di cermin, wajah yang tampil adalah laksana di cermin retak.' Sementara Jokowi-JK bukan lah sejenis 'film Indonesia' dimaksud, tetapi sosok yang apa adanya.
"Kalau Jokowi-JK, wajah yang tampil di cermin adalah wajah asli, wajah kerakyatan, populis, apa adanya. Tanpa make up," kata dia.
Sebelumnya, Tim dokter dari RSPAD Gatot Subroto Jakarta menyatakan tidak akan melakukan tes kejantanan atau seksual pada para bakal capres-cawapres. Namun menurut Wakil Ketua Indonesian Human Rights Committee for Social Justice (IHCS) Ridwan Darmawan, tes kejantanan atau tes seksual tersebut sebenarnya perlu dilakukan.
Sebab menurut Ridwan, banyak hasil penelitian dan analisa dari para ahli yang sudah dipublikasikan menunjukkan bahwa kesehatan seksual atau fungsi-fungsi alat seksualitas sangat penting. Bahkan itu bisa mempengaruhi sikap, pandangan hidup, hingga tindakan yang diambil seseorang.
"Bahkan tersalurkan atau tidaknya hasrat seksual sesorang akan mempengaruhi pola pikir dan mood seseorang. Nah kalau disfungsi itu terjadi pada pemimpin, kan bahaya," ujarnya.
Dia melanjutkan apabila hal demikian terjadi, maka bisa berakibat pada keluaran kebijakan seseorang pemimpin menjadi tak terkendali juga. Itu biasanya terjadi, khususnya apabila pemimpin secara emosional tidak stabil. "Bisa berabe negara kita kan," tukas Ridwan.
Hari ini, RSPAD melakukan tes kesehatan pada pasangan Prabowo Subianto-Hatta Radjasa. Kemarin, tes dilakukan pada pasangan Jokowi-Jusuf Kalla.
Relawan Imbau Prabowo-Hatta Menjalani Tes Kesehatan Seksualitas
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Hendra Gunawan
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger