TRIBUNNEWs.COM, JAKARTA - Pasangan calon presiden (capres) dan wakil presiden (cawapres) Joko Widodo dan Jusuf Kalla berkomitmen akan menurunkan tarif dasar listrik (TDL) untuk rumah tangga kapasitas minimal 1.300 watt.
Melalui tim ekonomi, politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Arief Budimanta menegaskan ketika kedua pasangan diberi mandat memimpin bangsa ini, menurunkan TDL akan menjadi salah satu prioritas kerja.
"Kalau Pak Jokowi dan JK terpilih tentunya akan menerapkan energi murah. Tentunya TDL bisa diturunkan," ungkap Anggota Komisi XI DPR RI ini disela acara Forum Ekonomi Megawati Institute di Hopetown Resto, Jakarta, Kamis (5/6/14).
Dijelaskan Arief, terus terjadinya kenaikan TDL pada saat ini disebabkan pemerintah tidak berhasil menjalankan pengalihan pemakaian bahan bakar pembangkit yang digunakan oleh PT Perusahaan Listrik Negara/PLN (Persero). Yakni dari bahan bakar minyak (BBM) ke non-BBM, baik itu gas maupun batubara.
Beban produksi menjadi membengkak, karena penggunaan BBM besar pada PLN. Untuk itu perlu percepatan pengalihan bahan bakar dari minyak ke energi alternatif.
Ditambah lagi, menurut dia, kenaikan harga TDL tersebut hanya ditujukan untuk menutupi biaya impor bahan bakar pembangkita listrik tersebut. Pasalnya, saat ini untuk memenuhi kebutuhan BBM pemerintah melakukan impor minyak.
"Salah satu faktor paling utama itu adalah ada neraca perdagangan, impor terlalu besar. Baik impor bahan baku maupun terkait BBM," jelasnya.
Karena itu, Jokowi-JK akan pertama-tama memastikan tentang mempercepat pengalihan dari BBM menjadi non BBM untuk pembangkit-pembangkit PLN.
"Itu teknikal dalam jangka pendek, proses pengalihan ini, pengalihan ke pemakaian bahan bakar untuk pembangkit itu harus dipercepat," ujarnya.
Dan yang terpenting lagi, kata dia lebih lanjut, bahwa efisiensi perlu segera diterapkan di PLN. Sehingga bisa diterapkan energi murah dan TDL menjadi turun.
"Kalau terjadi proses peralihan bahan bakar, kan bisa sampai 20 persen dari fuel ya, kemudian batubara juga lebih murah daripada fuel," jelasnya kemudian.
Sebelumnya diberitakan, Pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah membahas terkait rencana kenaikan tarif dasar listrik (TDL) untuk golongan I-3, khusus untuk perusahaan yang belum go public, dan rumah tangga dengan besaran 1.300 watt hingga 3.500 watt.
Menanggapi hal itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengatakan, kenaikan TDL untuk pelanggan industri yang belum go public dan rumah tangga kelas menengah sebagai hal yang logis.
"(Pelanggan listrik) yang 1.300 watt dan yang 3.500 watt ini disarankan oleh DPR untuk itu dinaikkan. Menurut saya itu logis," ujar dia di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (4/6/2014).
Dia mengaku, saat ini pihaknya tengah mempertimbangkan ide dari Komisi VII DPR RI terkait kenaikan tarif tersebut. Hal ini dalam rangka pengurangan subsidi, khususnya untuk subsidi listrik.