News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Calon Presiden 2014

JK: Seorang Diktator Tak Mungkin Demokrat

Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon Wakil Presiden Jusuf Kalla berbincang bersama mantan Ketua PBNU Hasyim Muzadi (kanan) saat menghadiri pertemuan dengan ulama Nahdlatul Ulama di Jakarta, Rabu (4/6/2014). Pada hari pertama masa kampanye, JK yang berpasangan dengan Calon Presiden Joko Widodo, bersilaturhami dengan ratusan Kyai NU di Jakarta. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon wakil presiden Jusuf Kalla menyempatkan ikut berdiskusi bersama Eksponen 98 menyoal pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Restoran Banyuwangi, Jakarta Selatan (Rabu (4/6/2014). Ia menilai pascareformasi, Indonesia butuh pemimpin demokratis.

"Spirit kita spirit reformasi. Demokrasi punya syarat mutlak, yaitu taat pada hukum dan HAM. Demokrasi tergantung kepemimpinan. Maka tidak mungkin tiba-tiba seorang diktator menjadi demokrat," ujar JK.

JK menegaskan dirinya bersama Jokowi yang pencalonannya diusung PDI Perjuangan, NasDem, PKB, Hanura dan PKP Indonesia, sama sekali tidak pernah terlibat kasus HAM, atau kasus lainnya yang merusak citra seorang pemimpin.

Karena dirinya dan Jokowi tidak memiliki catatan buruk, mereka jadi sasaran tembak pegiat kampanye negatif bahkan menjurus fitnah. Menurutnya, kampanye negatif dipakai orang yang tak suka untuk mempengaruhi persepsi masyarakat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini