TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Cita-cita pendiri bangsa ini adalah kedaulatan Indonesia dalam bidang politik, di mana di dalamnya mencakup aspek-aspek hakiki kelangsungan negara, sebuah pengakuan internasional atas kedaulatan dan otoritas wilayah NKRI.
"Hal ini harus dapat dicapai dengan kepedulian murni terhadap masyarakat secara luas dan nasionalisme yang kuat, salah satunya melalui kedaulatan, kemandirian, dan kemakmuran maritim," kata Tim Ahli Pemenangan Jokowi-Jusuf Kalla (JK), Edy Prasetyono dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (11/6/2014).
Edy berpendapat pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla adalah satu-satunya pasangan Capres-Cawapres yang memiliki visi maritim untuk tumbuh kembang Indonesia.
"Membangun Indonesia tidak bisa dilepaskan dari usaha yang sungguh-sungguh dan perhatian serius terhadap kedaulatan dan kemakmuran maritim," katanya.
Dijelaskan pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla ingin menjadikan maritim sebagai kekuatan untuk mewujudkan keamanan nasional, mewujudkan kemandirian ekonomi dan sumber daya maritim.
Langkah ini penting agar maritim menjadi bagian terpenting dalam menjaga NKRI sejalan dengan Wawasan Nusantara.
"Pasangan Jokowi dan Jusuf Kalla ingin menjadikan maritim sebagai bagian diplomasi politik luar-negeri dan bagian terpenting dalam membangun jati-diri negara.
Maka dari itu, pasangan ini berkomitmen kuat dalam mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan berbasis kepentingan nasional sehingga mampu," katanya.
Lanjut Edy, pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla memiliki komitmen meningkatkan kesejahteraan nelayan, masyarakat pesisir, serta pulau-pulau kecil di wilayah terluar.
"Mengembangkan ekonomi maritim bukan berarti menegasikan perekonomian darat. Justru dengan ekonomi maritim dan perhubungan (konektivitas) laut lebih maju, maka efesiensi dan produktivitas perekonomian darat (pertanian, perkebunan, dan industri manufaktur) akan meningkat," katanya.
Maka dari itu, menurut Edy, pasangan Jowo Widodo dan Jusuf Kalla mempunyai visi maritim yang jelas untuk menjadikan Indonesia yang makmur secara ekonomi, aman, dan mempunyai posisi tawar yang besar dalam diplomasi dan hubungan internasional.
"Sementara Prabowo tidak mempunyai visi maritim, padahal kekuatan maritim mampu menjadikan Indonesia sebagai negara yang bermartabat dan disegani di kawasan," kata Edy.