TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim sukses Prabowo-Hatta meminta kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) agar membuat pertanyaan yang lebih tajam dan dapat menggali kemampuan para kandidat dalam debat capres-cawapres selanjutnya.
Tim sukses bidang kebijakan dan program pasangan Prabowo-Hatta, Dradjad Wibowo menganggap, debat capres-cawapres sebelumnya seperti debat yang dilakukan mahasiswa.
"Debat sebelumnya kurang bisa menggali kemampuan debat capres maupun cawapres. Saya merasa seperti debat mahasiswa," ujar Dradjad saat menghadiri rilis survei dan diskusi politik yang diadakan Forum Indonesia Maju (Forima), di Hotel Gren Alia Prapatan, Kwitang, Jakarta Pusat, Rabu (25/6/2014).
Dradjad mengatakan, KPU seharusnya bisa membuat pertanyaan yang lebih mendalam agar masyarakat bisa lebih mengetahui perbedaan antara kedua pasangan tersebut.
Dradjad juga meminta agar moderator dapat berperan sebagai pemberi "umpan" agar para kandidat yang sedang berdebat dapat saling mendalami pertanyaan yang dilontarkan. "Dalam berdebat itu diperlukan umpan. Moderator tugasnya memberi umpan," ujar Dradjad.
KPU bekerja sama dengan televisi pemerintah dan swasta untuk menggelar debat capres-cawapres peserta Pemilu Presiden (Pilpres) 2014. Debat dilakukan sebanyak lima kali selama masa kampanye pilpres, yang terdiri dari dua kali debat capres, dua kali debat cawapres, dan satu kali debat pasangan capres dan cawapres.
Berikut ini adalah jadwal penyelenggaraan debat capres berdasarkan keputusan KPU dan hasil undian. Tanggal 9 Juni 2014, debat capres diselenggarakan dan ditayangkan oleh SCTV. Tanggal 15 Juni 2014, debat cawapres diselenggarakan dan ditayangkan oleh Metro TV.
Tanggal 22 Juni 2014, debat capres diselenggarakan dan ditayangkan oleh TV One. Tanggal 29 Juni 2014, debat cawapres diselenggarakan dan ditayangkan oleh RCTI. Tanggal 5 Juli 2014, debat pasangan capres-cawapres diselenggarakan dan ditayangkan Kompas TV dan TVRI. Debat pasangan capres dan cawapres yang terakhir juga akan digelar sekaligus penutupan masa kampanye pilpres.