TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi mendukung salah satu Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden semakin gencar menjelang Pilpres 2014.
Sebagian kelompok masyarakat sudah mulai menyatakan dukungannya kepada Capres dan Cawapres tertentu. Namun di sisi lain kondisi tersebut dikawatirkan memperkeruh polemik horisontal di tengah masyarakat.
Kekawatiran munculnya konflik itu satu di antaranya dirasakan Melanie Subono.
"Jujur orang Indonesia (sekarang) mudah terpancing keributan. Seharusnya, engga saling musuhan," kata Melanie saat ditemui di kantor KPK, Jumat (27/6/2014).
Melanie menilai, potensi konflik dari aksi dukung mendukung Capres dan Cawapres itu lantaran tak sedikit masyarakat Indonesia terjebak dalam fanatisme.
Padahal kata wanita yang selama ini berkecimpung di bidang musik dan sosial ini, masyarakat juga belum mengetahui sepenuhnya rekam jejak Capres dan Cawapres yang didukungnya.
"Jadi itu fanatisme. Karena orang berprasangka macam-macam tapi yang tahu hanya dirinya ," kata Melanie.
Putri dari promotor musik Adrie Subono ini sendiri tidak mau terjebak dalam aksi dukung mendukung tersebut. Meski diakuinya akan menyalurkan hak pilihnya pada Pemilihan Presiden tanggal 9 Juli 2014.
Melanie pun berharap, siapapun yang terpilih nantinya sebagai Presiden dan Wakil Presiden bisa membawa Indonesia ke arah lebih baik dan pro pemberantasan korupsi.
"Harapannya siapapun yang terpilih maka itu untuk Indonesia," kata Melanie.
Dalam kesempatan itu, Melanie sempat bercerita sedikit soal kehadirannya di KPK. Ia hadir memenuhi undangan KPK terkait program acara Kanal KPK. Dia pun mengaku menyanyikan tiga lagu dalam acara tersebut.
"Dua lagu sendiri dan satu lagi lagu Bento (Karya Iwan Fals)," katanya.