Laporan Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Video klip kontroversi "Indonesia Bangkit" Ahmad Dhani yang menggenakan kostum mirip pemimpin pasukan SS Nazi kontraproduktif. Video ini justru sangat merugikan Calon Presiden (Capres) dan Wakil Presiden, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, kandidat presiden yang didukung pentolan Band Dewa tersebut.
Menurut filsuf Romo Franz Magnis-Suseno, selama ini Prabowo maupun Hatta tidak pernah menggaungkan atau menyatakan hal-hal terkait Marxis dan Nazi.
"Saya tidak pernah mendengar itu. Tapi, jika seorang pendukungnya seakan-akan dengan pakaian ala Nazi, untuk mendukung yang didukungnya, saya rasa itu sangat merugikan Prabowo," ujar Romo Franz Magnis dalam Diskusi Membincang Strategi Kampanye Media Pilpres 2014: Menyoal Penyebaran Kebencian dan Video ala Nazi, Jumat (27/6/2014)di Galeri Cafe (TIM) Jakarta.
Pakaian yang dikenakan Ahmad Dhani tersebut bisa dinilai banyak pihak yang melihat sebagai hal negatif terhadap sosok Prabowo. Dan hal itu sangat merugikan Capres Nomor Urut 1 tersebut.
Hal itu, menurut Guru Besar Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara ini, sejarah dunia mencatat pembantaian manusia yang dilakukan Nazi termasuk kejahatan yang paling buruk kepada umat manusia.
Dosen yang pernah belajar filsafat di Jerman sampai memperoleh gelar doktor di bidang filsafat dengan disertasi mengenai Karl Marx, kampanye yang dilakukan Ahmad Dhani dalam video klipnya bisa menimbulkan trauma dan ketakutan tersendiri yang membawa pada pandangan atau penilaian negatif kepada Prabowo dari publik.
Situs majalah Jerman, Spiegel, menyoroti pemakaian kostum mirip seragam Himmler oleh Dhani dalam video "Prabowo-Hatta: We Will Rock You". Disebut situs itu, kehadiran kostum mirip seragam Nazi dalam video tersebut bertujuan mempertontonkan kekuatan militer dan efisiensi pemerintahan.
Sikap Dhani itu telah menuai kritik di kalangan artis. Glenn Fredly dan Anggun Cipta Sasmi, misalnya, menyampaikan kekecewaan terhadap Dhani. Dhani mengaku tidak meminta izin dalam mengubah lirik karena klip video tersebut bukan video resmi kampanye. Ia juga tak keberatan klip video tersebut dicabut dari peredaran di YouTube oleh manajemennya.
Dhani mengaku suka kostum militer dan telah menggunakannya berkali-kali tanpa menimbulkan masalah sehingga ia mempertanyakan kenapa baru kali ini dipermasalahkan.
Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Hatta, Mahfud MD, menilai, pakaian Dhani dalam video itu tak perlu dipermasalahkan dan dibesar-besarkan. Ia merasa pakaian yang dipakai dalam klip video dukungan untuk pasangan Prabowo-Hatta itu justru hal yang kreatif. (*)