Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polri merayakan hari Bhayangkara ke-69. Anggota Komisi III DPR Bambang Soesatyo menilai rentang waktu 69 tahun pengabdian sudah menggambarkan Polri yang sarat pengalaman.
"Polri bahkan mempunyai catatan sendiri tentang sejarah Indonesia merdeka; dari Orde Lama, Orde Baru dan Orde Reformasi sekarang ini," kata Bambang dalam keterangannya, Selasa (1/7/2014).
Bambang mengatakan hari-hari ini, Polri kembali mengemban tugas sejarah, mengawal persiapan dan pelaksanaan Pemuli Presiden 2014.
"Hari Bhayangkari ke-69 pada akhirnya memang tak bisa dipisahkan begitu saja dari dinamika tahun politik sekarang ini," ujarnya.
Dalam situasi seperti ini, kata Bambang, netralitas Polri kembali diuji. Publik mendesak Polri untuk segera merespons dengan tegas beberapa masalah yang berkait dengan dugaan pelanggaran etika berkampanye.
"Contohnya dalam kasus Obor Rakyat, serta sejumlah kasus kekerasan bernuansa intoleransi yang marak di Yogyakarta," tuturnya.
Selain itu, Politisi Golkar itu mengatakan menuju hari pemungutan suara Pilpres 2014 pada 9 Juli nanti, telah muncul kegelisahan terkait adanya potensi instabilitas. "Publik masih menggunjingkan kemungkinan terjadi benturan massa di sejumlah kota yang melibatkan para pendukung Capres-Cawapres," imbuhnya.
Ia berharap jajaran Polri di semua wilayah mampu merespons semua persoalan dan tantangan itu. "Terkait dengan tugas dan fungsi Polri di tahun politik ini, ada begitu banyak pujian tetapi tidak sedikit juga yang mencibir karena masih mempertanyakan netralitas Polri," katanya.
Namun, Bambang yakin Polri pada akhirnya bisa menangani semua persoalan dan tantangan itu. "Dirgahayu Bhayangkari ke-69," ujar Bambang.