News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilu 2014

Ekonom: Dibutuhkan Revolusi Mental untuk Memperbaiki Perekonomian

Penulis: Arif Wicaksono
Editor: Gusti Sawabi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas mengisi bensin premium ke mobil pribadi SPBU Cikini Jakarta Pusat, Rabu (25/4/2012). Pemerintah masih mengkaji pembatasan bensin bersubsidi untuk mobil diatas 1500 cc. TRIBUNNEWS/HERUDIN

Laporan Arif Wicaksono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mohhamad Ikhsan, ekonom Universitas Indonesia (UI), mengatakan revolusi mental di kalangan kelas menengah diperlukan untuk memperbaiki struktur perekonomian. DenganĀ  ini maka ada perubahan dari yang biasanya menerima subsidi menjadi pembayar pajak aktif atau Tax Player.

Dia mengatakan bahwa peralihan ini dibutuhkan karena selama ini masyarakat selalu membiasakaan menerima subsidi dan tidak aktif untuk membayar pajak.

"Karena itu subsidi perlu dicabut, dan mereka harus aktif sebagai pembayar pajak, dengan cara ini pengunaan subsidi akan berkurang dan mengurangi defisit neraca perdagangan," katanya di Jakarta, Senin (21/7/2014).

Untuk mengurangi subsidi berbagai langkah juga diperlukan seperti pembentukan single identity untuk kendaraan bermotor. Dengan pengunaan identitas dengan sistem teknologi informasi atau IT yang baik akan memantau pengunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.

"Kalau begini ada perubahan mental dari yang sifatnya konsumsi ke yang produktif, dengan membatasi penggunaan BBM bersubsidi yang akan mengurangi defisit neraca berjalan dan mengurangi tekanan atas nilai tukar rupiah," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini