Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rahmat Patutie
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI didampingi Ka Staf Angkatan memimpin Apel Kesiapsiagaan Prajurit TNI dalam rangka pengamanan serta demi mendukung suksesnya pengumuman hasil Pilpres 2014.
Sebanyak 1.260 personel Prajurit TNI dan Polri dilibatkan dalam apel kesiapsiagaan Pilpres dan Wapres" di Markas TNI AD, Jalan Veteran, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (22/7/2014) pagi.
Apel pengamanan tersebut melibatkan 4 personel TNI AD yang terdiri dari 1 SSK Kopassus, 1 SSK kostrad, 1 SSK Marinir, dan 1 SSK Paskhas.
Panglima TNI Moeldoko mengatakan, apel siaga ini dilaksanakan untuk menjaga dan memelihara situasi keamanan yang sudah tercipta dengan baik, sampai dengan penetapan menjelang pilpres 2014.
"Saya ingin menegaskan, TNI sama sekali tidak menginginkan ada tindakan-tindakan dari kelompok-kelompok tertentu yang merusak struktur yang ada," tegas Moledoko saat menyampaikan di hadapan ribuan prajurit TNI AD.
Kerusakan infrastruktur seperti bangunan, jembatan dan lainnya. Anarkistis yang melibatkan struktur sosial akan sangat sulit untuk cukup lama untuk dikembalikan.
Moeldoko menegaskan, apabila ada tindakan perusakan yang dilakukan, TNI akan bertindak tegas untuk menjalankan tugas dengan netral dan profesional dalam menyelamatkan bangsa dan negara dari segala ancaman.
"Kebijakan TNI sangat jelas. Itu adalah standar yang kami miliki," katanya.
Lebih lanjut, Moeldoko menyebutkan, selain kekuatan TNI yang tersebar sebanyak 35 ribu prajurit, Panglima TNI masih memiliki kekuatan yang cukup, seperti pasukan pemukul reaksi cepat. Baik darat laut maupun udara.