News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Calon Presiden 2014

Hasil Rekapitulasi KPU Ajang Pembuktian Lembaga Survei Kredibel atau Abal-abal

Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Gusti Sawabi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Dewan Etik Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi), Hari WIjayanto (dua kanan), Anggota Dewan Etik Persepi, Hamdi Muluk (dua kiri), Rustam Ibrahim (kanan), dan Jahja Umar memberikan keterangan pers terkait audit lembaga survei, di Jakarta Pusat, Rabu (16/7/2014). Persepi memberhentikan dua lembaga survei yaitu, Puskaptis dan Jaringan Suara Indonesia (JSI) karena tidak bersedia di audit proses perhitungan cepat pada pemilu presiden 2014. TRIBUNNEWS/HERUDIN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Politik dari Universitas Indonesia, Ari Juanedi mengatakan hasil rekapitulasi suara nasional oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) menjadi ajang pembuktian bagi sejumlah lembaga survei yang menyajikan data quick count atau hitung cepat pada tanggal 9 Juli 2014.

"Ini menjadi pembuktian, siapa yang kredibel dan siapa yang tidak kredibel," ujar Ari, Senin (21/7/2014).

Ari mengatakan pascapemungutan suara pemilihan presiden (pilpres), sejumlah lembaga survei menyatakan diri masing-masing memiliki data yang akurat. Persoalan ini pun memaksa  Dewan Etik Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepsi) untuk menentukan mana lembaga survei yang kredibel dan tidak.

"Ini karena semua lembaga survei mengklaim surveinya yang paling tepat," kata Ari.

Ari melanjutkan, kini publik pun pada akhirnya mengetahui lembaga survei mana yang menggadaikan kaidah ilmiah demi sebuah kepentingan politik dan lembaga yang taat terhadap kaidah ilmiah dalam surveinya.

"Jadi mana survei yang dikerjakan secara asal-asalan apalagi oleh lembaga jajak pendapat abal-abal, akhirnya diketahui sudah," ucap Ari.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini