Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar Politik UI Leli Arrianie menilai pendukung Prabowo-Hatta yang berunjuk rasa tidak menentukan keputusan Mahkamah Konstitusi. Ia menuturkan pendukung Prabowo seharusnya memberikan bukti data kecurangan daripada berteriak-teriak di depan Gedung MK.
"Massa itu tidak menentukan dan memberi efek apa-apa. Yang harus dibawa pengunjuk rasa adalah bukti ,bukannya memaki-maki, dengan berkata kasar," kata Leli dalam diskusi MPR di Gedung MPR, Jakarta, Senin (10/8/2014).
Leli mengakui proses hukum yang dilakukan Prabowo-Hatta telah benar dengan mengajukan gugatan di MK. Ia menuturkan seandainya Jokowi-JK kalah di KPU maka akan melakukan hal yang sama.
"Keputusan akhir yang diambil Hakim MK tidak akan melihat persoalan yang ditampilkan pengunjuk rasa. Harusnya komunikasi politik digeser, bawa bundelan bukti, bukan yang orang lain saksikan," ungkapnya.
Apalagi, kata Leli, Prabowo-Hatta mempersoalkan penghitungan di 52 ribu TPS se-Indonesia. "Kalau yang bisa dibuktikan 50 ribu TPS tetap tidak valid. Maka Prabowo-Hatta harus memberi bukti," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, ratusan pendukung pasangan Prabowo-Hatta berunjuk rasa di depan Gedung Mahkamah Konsitusi.
Mereka hadir untuk mengawal sidang lanjutan sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pemilu Presiden 2014.
Pengunjuk rasa tampak membawa atribut seperti spanduk, bendera berwajah Prabowo, Bendera organisasi massa pendukung Prabowo-Hatta, dan beberapa bendera partai pendukung koalisi merah putih.