News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Calon Presiden 2014

Kapuspen TNI: Ada Pergerakan Tiga Ribu Orang ke Jakarta

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SIMULASI PENGAMANAN - Sejumlah pendemo memanjat mobil water canon saat berusaha menerobos hadangan petugas kepolisian di pintu Tol Pasteur, Kota Bandung, Senin (18/8). Aksi tersebut merupakan simulasi pengamanan yang dilakukan Polda Jabar bersama jajaran terkait yang juga dilakukan di sejumlah kota di Jabar dalam mengantisipasi pergerakan massa menuju Jakarta menjelang dan pasca-penetapan putusan Mahkamah Konstitusi dalam sengketa Pemilu Presiden. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Mayjen M Fuad Basya mengatakan, pihak intelejen sudah mendeteksi adanya pengerahan massa dari daerah ke Jakarta menjelang putusan sengketa Pilpres 2014 di Mahkamah Konstitusi, Kamis (21/8/2014).

"Kami mendapat info ada pergerakan dua ribu sampai tiga ribu orang. Kami akan berkoordinasi (dengan Polri, red) agar jangan sampai ada penumpukan massa di Jakarta," kata Fuad kepada wartawan di Mabes TNI, Jakarta, Rabu (20/8/2014).

Dirinya menjelaskan, seluruh titik-titik strategis di Jakarta telah dijaga TNI dibawah kendali pihak kepolisian. Menurutnya, pergerakan massa yang akan ke Jakarta berasal dari daerah Jawa Barat dan Jawa Tengah dan lain sebagainya.

Mabes TNI sudah menyiagakan 30 ribu personel yang tersebar di seluruh Indonesia. Selain itu Panglima TNI Jenderal Moeldoko juga telah menyiapkan cadangan pasukan khusus, jika keadaan semakin tidak kondusif.

"Kita sebar 30 ribu personel di seluruh Indonesia, Panglima (TNI) juga menyiapkan satuan khusus, Paskhas, Marinir, Kopassus jika seandainya eskalasi meningkat. Dua sampai tiga ribu jumlahnya," katanya.

MK akan membacakan putusan sengketa Pilpres 2014 yang diajukan Prabowo-Hatta pada Kamis 21 Agustus 2014 pukul 14.00 WIB. Prabowo-Hatta menilai pelaksanaan pilpres curang dan terjadi pelanggaran terstruktur, sistematis dan masif.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini