News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Calon Presiden 2014

Usulan Kepala Daerah Masuk Kabinet Harus Lepas Kepentingan Partai

Penulis: Randa Rinaldi
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden terpilih Joko Widodo melayani pertanyaan wartawan sebelum meninggalkan Balai kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (27/8/2014). Gubenur Jakarta ini betemu dengan Presiden SBY untuk membahas masalah transisi pemerintahan. (Warta Kota/Henry Lopulalan)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dosen FISIP Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Bakir Ihsan mengatakan usulan kepala daerah berprestasi masuk dalam kabinet Joko Widodo dan Jusuf Kalla harus lepas dari kepentingan partai.

Menurut Bakir, pencalonan kepala daerah harus lepas dari keterkaitan partai pengusung di bawah pemerintahan Jokowi-JK. Pencalonan kepala daerah ini seharusnya lebih memperhatikan komitmen yang berprestasi dan berkomitmen.

"Kalau dia terpilih, ia tidak lagi bekerja berdasarkan partai. Kalau berdasarkan partai, dia pasti tidak sukses. Ini kan menyangkut banyak orang,"ujar Bakir di saat diskusi "Pimpinan Daerah Layak Masuk Kabinet"di Hotel Akmani, Jakarta, Kamis (28/8/2014) sore.

Bakir menuturkan kepala daerah tersebut harus meninggalkan baju partainya. Pertimbangan kepala daerah yang pantas masuk kabinet Jokowi-JK ini seharusnya tidak lagi melihat dari partai pendukung.

"Jadi pertimbangan partai harus diletakkan nomor sekian. Yang harus diutamakan adalah prestasi kerja," ujarnya.

Antisipasi-antisipasi terhadap kepala daerah yang diusulkan menjadi calon menteri ini bisa dilakukan dengan melihat pengalaman kerja. Penggunaan hak prerogatif presiden menjadi bentuk evaluasi kinerja menteri jika ia tidak bisa lepas dari kepentingan partai.

"Jadi menurut saya, kerangka idealnya yang dikedepankan bukan lagi persoalan partai, tetapi pada kinerjanya, jejak rekamnya. Terutama tidak korupsi. Karena ini merupakan ancaman luar biasa," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini