Tribunnews.com, Jakarta - Ketua Umum Persatuan Gereja Indonesia Andreas A Yewangoe menyayangkan sikap kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang menggunakan berbagai cara untuk menggugat Pemilu Presiden 2014. Ia mengatakan, jika masih mempunyai keinginan kuat untuk menjadi orang nomor satu di negeri ini, dia menyarankan agar Prabowo maju kembali dalam Pemilu Presiden 2019 mendatang.
"Kita kan ada pemilihan setelah lima tahun. Kalau Prabowo memang kepengen jadi presiden, nyapres lagi saja 5 tahun lagi," kata Yewangoe di Jakarta, Jumat (29/8/2014) malam.
Jika Prabowo tak bisa lagi mengikuti kontestasi pemilu presiden lima tahun mendatang, menurut Yewangoe, mantan Danjen Kopassus itu nantinya bisa diwakili oleh kader lain di Partai Gerindra. Ideologi dan gagasan Prabowo untuk Indonesia, nantinya bisa dijalankan oleh perwakilan yang lain.
"Karena dalam partai, ada ideologi besarnya yang akan dibawa. Tunggu lima tahun itu lah demokrasi," ujarnya.
Sebagai langkah politik, saat ini partai di parlemen yang tergabung dalam koalisi merah putih pendukung Prabowo-Hatta terus menggodok pembentukan panitia khusus pilpres. Upaya hukum juga kembali dilakukan dengan menggugat ke Mahkamah Agung, setelah sebelumnya upaya mereka kandas di Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu, Mahkamah Konstitusi dan Pengadilan Tata Usaha Negara.
"Kita kaget kok sepertinya enggak habis-habis. Sekarang mau ini lagi, mau itu lagi. Kapan selesainya, kapan tenangnya bangsa ini," kata Yewangoe.