TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj, mengatakan, tugas umat Islam tidak hanya beribadah wajib seperti shalat lima waktu, tapi lebih dari itu, Islam memerintahkan umatnya untuk membangun dan mencitakan masyarakat yang sehat dan bebas dari kemiskinan.
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Tsaqofah menyatakan hal itu pada diskusi yang diselenggarakan Forum Stop TB Partnership Indonesia (FSTPI) bekerja sama dengan Lembaga Kesehatan nahdlatul Ulama , dan Johnsin & Johnson Indonesia di gedung PBNU, Jakara, pada Rabu siang (8/3/2017).
Kiai lulusan Pesantren Kempek, Lirboyo, dan Krapyak tersebut, mengatakan hal itu berdasarakan firman Allah dalam Al-Qur’an yang artinya:
“Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia.”
“Percuma kamu berorginisasi, percuma kamu rapat paripurna, tidak ada baiknya, kecuali agendanya tiga,shadaqotin, mengupayakan pengentasan kemiskinan. DPR berbobot kalau bicaranya masalah itu. Kedua,ma’rufin, hal-hal yang positif. Yang ketiga, ishlahin bainan nas, membangun bagaimana masyarakat sehat,” demikian terjemah Kiai Said.
Jadi, lanjut kiai asal Kempek, Cirebon, Jawa Barat, itu, Islam itu bukan hanya mengucapkan Allahu akbar, melainkan peduli kesehatan, peduli fakir miskin, dan bencana, serta peduli banjir.
“Al-Qur’an memberikan petunjuk kepada kita bahwa ishlahin bainan nas, membangun masyarakat sehat, itu ajaran dan perintah Islam.”
Forum Stop TB Partnership Indonesia (FSTPI) yang dipimpin Arifin Panogoro yang bekerja sama dengan Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama dalam membasmi penyakit tuberkulosis, menurut Kiai Said, sedang menjalankan syiar dan perintah Islam.