News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Budaya

Koperjati Pameran Lukisan, "Rupaku, Rupamu, Rupa Indonesia"

Editor: FX Ismanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pameran lukisan Komunitas Perupa Jawa Timur (Koperjati), menghadirkan pameran lukisan mengambil tema Lukisan Rupaku, Rupamu, Rupa Indonesia yang berlangsung di Gedung Oudetrap Space Kota Lama Semarang, Gedung tua peninggalan zaman Kolonial Belanda. Pameran berlangsung dari 7 Mei - 21 Mei 2017.

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Hermawan Handaka

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Ada spirit yang berbeda pada pameran lukisan Komunitas Perupa Jawa Timur (Koperjati) yang berlangsung di Gedung Oudetrap Space Kota Lama Semarang pada 7 Mei - 21 Mei 2017 dimana ruang pameran yang bernuansa tempo doeloe ini begitu menghadirkan sesuatu yang unik dan eksotik.

Bertempat di Gedung tua peninggalan zaman Kolonial Belanda Oudetrap Kota Lama Semarang perupa menghadirkan pameran lukisan di 6 kota yang mengambil tema "Lukisan Rupaku, Rupamu, Rupa Indonesia" akhirnya di gelar dimana sebelumnya telah diselenggarakan di empat kota yaitu Jakarta (Galeri Rumah Puspo), Surabaya (Galeri Seni House Of Sampoerna), Bandung (Griya Seni Popo Iskandar), Yogyakarta (Jogja Contemporary), dan akhirnya pada bulan Mei 2017 ini di gelar di Semarang yang bertempat di Gedung Oudetrap terakhir akan ditutup di Bali setelah menuntaskan agenda pameran lukisan Komunitas Perupa Jawa Timur (Koperjati).

Pameran lukisan Komunitas Perupa Jawa Timur (Koperjati). (TRIBUN JATENG/Tribun Jateng/Hermawan Handaka)

Salah satu panitia sekaligus perupa seni asal Malang, Dessy Rahmadani memaparkan bahwa pameran ini bercerita tentang kebudayaan Indonesia mulai dari seni tari, aneka kuliner tradisional, batik dan tokoh nusantara yang dikemas menjadi "Lukisan Rupaku, Rupamu, Rupa Indonesia" yang berlangsung di Gedung Oudetrap Kota Lama Semarang, ujarnya kepada Tribun Jateng, Senin (15/5).

Menurut Dessy salah satu ketertarikannya mengikuti pameran ini yang menampilka lukisan Gajah mempunyai makna tersendiri karena sebagai bentuk keprihatinannya dimana habitat gajah yang semakin punah akibat ulah manusia.

Pameran lukisan Komunitas Perupa Jawa Timur (Koperjati). (TRIBUN JATENG/Tribun Jateng/Hermawan Handaka)

"Gajah-gajah hanya dipakai sarana eksploitasi bahkan banyak yang dibunuh hanya untuk diambil gadingnya, sungguh sangat menydihkan," terang Dessy

Alasan dipilihnya kawasan Kota Lama untuk mengadakan pameran ini karena di kawasan ini banyak sekali bangunan bersejarah.

"Kita bisa lihat sendiri Semarang khususnya Kota Lama mempunyai banyak bangunan bersejarah, ya kalau boleh jujur perjalanan kali ini terasa berada di perjalana waktu dimana kita bisa merasakan kehidupan tempo dulu," pungkas Riyanto Sinyo.

Salah satu pengunjung pameran, Ikas Mahasiswi FIB Universitas Diponegoro melihat dari sisi berbeda.

Pameran lukisan Komunitas Perupa Jawa Timur (Koperjati). (TRIBUN JATENG/Tribun Jateng/Hermawan Handaka)

"Ada kekuatan batin yang disampaikan oleh para pelukis disini, kalau saya melihat pameran yang di tampilkan disini tidak hanya berbicara tentang budaya Indonesia saja tapi lebih karakter lukisannya seperti lukisan Gusdur dan lukisan karya Mona Palma yang mengambil tema "Lestarikan Batik Warna Alam," ujarnya.

Dengan adanya pameran R3 ini "Lukisan Rupaku, Rupamu, Rupa Indonesia" diharapkan agar masyarakat lebih mengenal tentang warisan budaya Indonesia dan lebih mencintai budaya nusantara bukannya meninggalkan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini