News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

HUT Kemerdekaan RI

Rayakan Kemerdekaan RI, 33 Pelajar Ini Kibarkan Merah Putih di Puncak Gunung Parang

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebanyak 33 pelajar mengikuti program pendidikan luar ruang bertajuk 'Merenda Mutiara Nusantara' yang diselenggarakan Outward Bound Indonesia (OBI) di kawasan Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, 15-19 Agustus 2018. Tepat tanggal 17 Agustus, mereka melakukan upacara bendera pada tanggal 17 Agustus 2018 di puncak Gunung Parang setinggi 983 meter di atas permukaan laut.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Outward Bound Indonesia (OBI), penyelenggara pendidikan luar ruang di Indonesia, kembali menggelar program Ekspedisi Bhinneka Bagi Bangsa.

Program bertajuk 'Merenda Mutiara Nusantara' ini diselenggarakan di kawasan Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, selama lima hari, 15-19 Agustus 2018.

Ekspedisi ini merupakan program beasiswa dan pendidikan luar ruang dari OBI kepada siswa/siswi dari berbagai daerah dan latar belakang beragam yang dipersatukan untuk memupuk pengembangan karakter, memacu semangat kebangsaan dan keberagaman dengan metode pendidikan berbasis petualangan luar ruang.

Selama program berlangsung, mereka didampingi tenaga pendidik luar ruang profesional.

“Misi kami menggalang dana melalui sponsorship untuk memberikan kesempatan bagi pelajar dari keluarga pra-sejahtera untuk mengikuti pendidikan berbagai macam ketrampilan yang dilatih oleh tim instruktur di program Ekspedisi Bhinneka Bagi Bangsa di tahun ini,” ujar Wendy Kusumowidagdo, Executive Director Outward Bound Indonesia dalam keterangan pers tertulisnya kepada Tribunnews, Senin (20/8/2018).

Wendy menjelaskan, di kegiatan ini peserta mengikuti seluruh kegiatan demi menumbuhkan rasa kepercayaan diri, kemandirian dan kerjasama tim dalam keberagaman untuk berkontribusi positif terhadap pembangunan karakter Indonesia.

Diantaranya, pelatihan berinteraksi dan menginap di komunitas lokal, pendakian dan upacara pengibaran bendera Merah Putih di Puncak Gunung Parang, berkemah, dan ekspedisi Air.

Momen terpenting peserta adalah melakukan upacara bendera pada tanggal 17 Agustus 2018 di puncak Gunung Parang setinggi 983 meter di atas permukaan laut.

Baca: Asyik, Dian Sastrowardoyo Kini Jadi Pengisi Suara di Aplikasi Navigasi Waze

"Kami meyakini para peserta ekspedisi bisa menjadi duta perdamaian dan agen perubahan yang mampu menyeberkan semangat persatuan dalam kemajemukan serta bersinergi dan mengembangkan networking dalam membangun Indonesia,”  ungkapnya.

Wendy menyebutkan, program ini mendapatkan dukungan dari Yayasan Helping Hands dan PT Bank Central Asia Tbk (BCA).

Inge Setiawati, Executive Vice President CSR BCA menyatakan, pihaknya berpartisipasi di kegiatan ini untuk turut serta dalam pembangunan ekonomi dan berpartisipasi aktif dalam mengembangkan SDM generasi muda Indonesia.

Baca: Mahfud MD Tolak Permintaan Jadi Ketua Tim Sukses Jokowi-Maruf

“Program CSR kami di bawah payung Bakti BCA yang tertuang dalam beberapa program, salah satunya membina generasi muda Indonesia untuk mempererat persatuan dan kesatuan Indonesia dalam keberagaman yang berlandaskan Pancasila,” tutur Inge.

Elly Tjahja, pendiri Yayasan Helping Hands mengatakan pihaknya berkontribusi di kegiatan ini dengan memberikan kesempatan kepada remaja difabel menaklukkan tantangan di alam bebas.

“Kami yakin adik-adik difabel ini memiliki kekuatan dalam diri mereka untuk menaklukkan berbagai tantangan asalkan diberi kesempatan dan bimbingan yang tepat," ungkapnya.

Kiri ke kanan: Wendy Kusumowidagdo-Direktur Eksekutif OBI; Adi-Penyandang tuna netra; alumnus Program OBI Yayasan Helping Hands 20 tahun silam; dan Inge Setiawati, Executive Vice President CSR BCA, serta Elly Tjahja, pendiri Yayasan Helping Hands.

Di ekspedisi ini terbukti anak difabel mampu mendaki tebing, menaiki kano dan bahkan merakit rakit untuk menyeberangi Waduk Jatiluhur. "Ini sejalan dengan misi kami, Turning Disabilities into Achievement,” kata Elly.

Adi, penyandang tuna netra alumnus angkatan pertama Yayasan Helping Hands bersama Outward Bound Indonesia 20 tahun silam menyatakan, mengikuti pendidikan luar ruang dari OBI membuat hidupnya berubah. “Sebelum mengikuti kegiatan OBI, untuk keluar rumah saja saya takut, setelah ikut program OBI dengan beasiswa Helping Hands saya baru tahu, banyak hal yang bisa saya lakukan," ungkapnya.

Adi kini menjadi guru angklung untuk penyandang tuna rungu, snorkeling di perairan Pulau Komodo.

Djoko Kusumowidagdo, founder dan Chief Executive Officer OBI menyatakan, jumlah peserta Ekspedisi Bhinneka Bagi Bangsa kali ini 33 pelajar. Sebanyak 24 pelajar berasal dari DKI Jakarta, 3 dari Banten, NAD 2 orang, dan masing-masing 1 pelajar dari Nusa Tenggara Barat, Jawa Timur, Riau dan Jambi.

Sebanyak 19 pelajar diantaranya merupakan penyandang disabilitas seperti tuna netra, tuna daksa, tuna rungu dan wicara.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini