TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Persiapan penyelenggaraan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional-Berbasis Komputer dan Smartphone (USBN-BKS) telah mencapai 90 persen.
Baik mulai pembekalan proktor, kelengkapan fasilitas dan pematangan siswa dalam menghadapi ujian nasional tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan Jatim Saiful Rachman mengatakan, pihaknya pada tahun ini fokus pada pelaksanaan ujian secara online di daerah Kepulauan, khususnya di Madura.
UNBK dan USBN-BKS secara online di wilayah kepulauan akan dilaksanakan dengan menggunakan satelit dari Telkom, untuk menjangkau jaringan sinyal wifi pada waktu pelaksanaan UNBK.
”UNBK kami usahakan seratus persen. USBN-BKS maupun USBN dengan aplikasi soal ini akan diterapkan di seluruh lembaga di Jatim,” ujarnya, kepada SURYA.co.id (Grup Tribunmadura.com), Rabu (6/2/2019).
Saat ini, SMA/SMK di Jatim, kata Saiful Rachman telah telah menyiapkan sarana dan prasarana pelaksanaan ujian berbasis online. Ia menilai jika siswa justru termotivasi dengan penggunaan teknologi.
”Meskipun begitu kami tidak boleh lengah. Karena sektor UNBK menjadi sektor provinsi baik jenjang SD, SMP/MTS, SMA/MA, SMK jangan sampai kecolongan seperti tahun lalu yang terjadi di Surabaya seperti pembobolan soal,” jelas mantan Kepala Badan Diklat Pemprov Jatim ini.
Namun, Saiful tak memungkiri keinginan untuk menyelenggarakan UNBK dan USBN-BKS 100 persen online belum bisa terealisasi pada tahun ini.
Pasalnya, masih banyak sekolah di daerah Kepualauan yang terkendala masalah sinyal pemancar wifi atau jaringan satelit Telkom. Salah satunya terjadi di daerah kepulauan di Madura.
Menurut penuturan Kepala Cabang Dindik Jatim wilayah Sumenep, Sugiono Eksantoso, Kepulauan Masalembu menjadi satu-satunya daerah yang belum bisa melaksanakan UNBK dan USBN-BKS secara online sejak dua tahun terakhir.