TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) kampus Rawamangun, Jakarta, mendorong mahasiswanya memiliki jiwa kewirausahaan tinggi agar menjelang mereka lulus kuliah nanti sudah memiliki konsep bisnis rintisan agar bisa menciptakan pekerjaan untuk diri sendiri pasca menyelesaikan kuliahnya.
Salah satu cara yang dijalankan adalah dengan mendatangkan sejumlah sosok emtrepreur muda ke kampus untuk memberikan pencerahan membagikan pengalaman dan kiat-kiat mereka menjadi wirausahawan muda yang sukses.
Bekerja sama dengan Gerakan Ekonomi Kreatif (Gekrafs) dan Forum Akademisi Indonesia, UBSI kampus Rawamangun mendatangkan dua entrepreneur muda, Kawendra Lukistian dan Ifath Suwandi.
Kawendra Lukistian selama ini dikenal sebagai pebisnis sukses di bidang event organizer dalam sebuah sesi talkshow. Sementara, Ifath Suwandi dikenal sebagai pengusaha muda di bidang fashion.
Kawendra yang juga ketua umum Gerakan Ekonomi Kreatif (GeKrafs) ini menuturkan, anak muda saat ini dituntut bisa bekerja cerdas. "Saat ini eranya kolaborasi, untuk membangun bisnis kita harus bisa berkolaborasi dengan berbagai pihak," ungkap Kawendra.
Dia menambahkan, pengusaha yang sukses adalah yang bisa menjalankan prinsip rahmatan lil alamin. "Harus bisa memberi manfaat kepada banyak orang. Jangan jadi mahasiswa yang habis kuliah pulang, cari relasi, bersosialisasi dengan banyak kalangan. Ikutlah organisasi agar bisa menjalin jaringan," ajaknya di depan ratusan mahasiswa yang memadati ruangan aula lantai empat UBSI Rawamangun.
Kawindra menambahkan, kunci sukses menjalani wirausaha adalah pendampingan, karena tanpa pendampingan akan gugur. ini demi bangun ekosistem. "Tanpa pendampingan mahasiswa bisa down," ungkapnya.
Ifath Suwandi membagikan pengalamannya merintis bisnis fashion. Dia menyatakan, untuk nemulai usaha dari nol memang tidak mudah. "Begitu dapatkan timing-nya tepat, langsung mulai saja," sarannya.
Baca: Update Banjir Bandang Sentani, 77 Orang Tewas, 43 Hilang
I Ketut Martana, Ketua Prodi Administrasi Perkantoran UBSI mengatakan, kegiatan talkshow bersama entrepreneur muda ini merupakanrangkaian kegiatan ulang tahun kampus UBSI yang ke-31, sekaligus merayakan perubahan status BSI dari program diploma menjadi Universitas BSI.
"Kegiatan acara ini adalah berusaha memberikan inspirasi kepada anak muda menyambut era digital. Generasi muda perlu mendapatkan gambaran tidak hanya dari aspek teoritis apa saja yang terjadi di masyarakat tapi juga berbagi wawasan langsung dari para pelaku usaha yang selama ini aktif di dunia kreatif untuk mendorong mahasiwa mampu berwirausaha," ungkap Ketut.
Kawendra menambahkan, sektor ekonomi kreatif ke depan akan jadi penyumbang PDB terbesar kita meski saat ini kontribusinya baru belasan persen.
Kawendra menambahkan, berbeda dengan tambang mineral seperti batubara yang bisa habis di masa datang karena terus ditambang, sektor ekonomi kreatif akan terus hidup jika terus ditambang. "Karena tapi tambang kreativitas tidak akan pernah habis," tegasnya,
Ifath Suwandi yang juga ketua Gekrafs DKI Jakarta mengatakan, acara talkshow di UBSI kampus Rawamangun ini merupakan roadshow pertama Gekrafs untuk menularkan vrius kewirausahaan dan ekonomi kreatif kepada mahasiswa.
"Ini adalah roadshow yang pertama tentang ekonomi kreatif dan kita harapkan bisa jadi momentum yang luar biasa.
Siapapun bisa menjadi pelaku ekonomi kreatif," ungkap Ifath.
"Target kita lewat kegiatan ini adalah menyebarkan virus virus ekonomi kreatif dan akan kita sebar ke 17 titik yang akan kita laksanakan hingga 29 april dan akan berakhir di Solo. Kita akan support," imbuh Kawendra.
I Ketut Martana menambahkan, program ini tidak akan berhenti di sini. "Di kurikulum Prodi kita mewajibkan mahasiswa menempuh satu program kewirausahaan, berupa workshop. Mahasiswa dilatih untuk menciptakan Kewirausahaan dengan menciptakan kreasi produk yang bisa diterima masyarakat serta mempresentasikan business plan. Kita juga bikin perlombaan internal antar mahasiswa," sebutnya.
Bisnis kewirausahaan dari ide kreatif mahasiswa ini akan diajukan ke Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang diselenggarakan Dikti. "Teman teman pelaku industri kreatif ini bisa membantu menyebarkan virus kewirausahaan," ungkap Ketut.
Eni Heni Hermaliani, Sekjen Forum Akademisi Indonesia menambahkan, lewat kegiatan roadshow ekonomi kreatif ini pihaknya berusaha menjembatani antara kebutuhan kampus dengan Gekrafs.
"Di materi kurikulum kita memiliki mata kuliah entrepreneurship. Kita saat ini memiliki BSI Entrepreneur Center. Program yang kita jalankan ini untuk meningkatkan entrepreneurship mahasiswa dengan menghadirkan para entrepreneur untuk memberikan inspirasi," ungkap Eni.