TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - BSI Innovation Center (BIC) Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) menggelar dua kegiatan mengajak mahasiswa berpikir inovatif, masing-masing pameran Inovatif dan BSI Innovtation Center 2019 di UBSI kampus Cengkareng Jl. Kamal Raya, Cengkareng Barat, Cengkareng, Jakarta, Rabu (20/3/2019).
Ketua BIC Asep Syafulloh mengatakan, dua kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian acara perayaan ulang tahun UBSI ke-31 dan menghadirkan produk-produk teknologi inovatif buatan mahasiswa UBSI dan STMIK Nusamandiri Jakarta dan layak mendapat apresiasi.
Melalui kegiatan ini bisa ditumbuhkanpemikiran-pemikiran inovatif yang akan menciptakan karya-karya¬ inovasi terbaik kepada seluruh mahasiswa yang menjadi peserta.
“BIC hadir sebagai pemicu dan memotivasi mahasiswa menumbuhkan pemikiran-pemikiran inovatif mereka sekaligus membarntu mewujudkan karya inovatifnya,” kata Asep.
Asep menjelaskan, pameran inovatif menampilkan 5 stan karya inovatif dari Fakultas Teknologi Informasi. Diantaranya, Line Follower karya mahasiswa UBSI Kampus Pemuda, prototipe alat deteksi banjir, prototipe alat deteksi jarak, prototipe alat deteksi cahaya dari UBSI Kampus Cengkareng.
Baca: Sentil Nama Nyonya Meneer, Andi Arief Sindir Pidato Jokowi di Jogja
Khusus penyelenggaraan BSI Innovation Center 2019, menampilkan empat finalis dari empat kelompok yang sudah mengirimkan karya inovasinya. Mereka kemudian mempresentasikan karyanya di depan mahasiswa.
Baca: Dua Pelaku Begal Bersenjata Badik di Cikarang Selatan Ditangkap Polisi, Dua Pelaku Lain Masih Kabur
Asep menjelaskan, keempat kelompok masing-masing mendemokan karya mereka berupa Prototipe Sahabat Ibu Hamil, Trashold dari UBSI Cengkareng, Lafur dari UBSI BSD dan Website APES donasi online dari STMIK Nusamandiri Warung Jati.
Naba Aji Notoseputro, Ketua Pengurus Yayasan BSI menuturkan, kegiatan ini merupakan salah satu langkah awal wujud keseriusan UBSI dalam memperbaiki kualitas lulusan UBSI yang ditunjukkan lewat karya-karya yang bermanfaat dan tentunya inovatif.
“Di era disruptif saat ini setiap orang dipaksa agar dapat berpikir inovatif tanpa terkecuali mahasiswa, untuk pengembangan akademik dan keilmuannya, sehingga bisa menghasilkan karya inovatif yang dapat bermanfaat di mayarakat,” ungkapnya.