TRIBUNNEWS.COM - Meningkatkan rasa cinta terhadap lingkungan dapat dilakukan melalui kreativitas menulis puisi.
Maka dari itu, tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret ( FKIP UNS) melaksanakan workshop peningkatan kompetensi literasi ekologis melalui kreativitas menulis puisi.
Workshop atau lokakarya tersebut dilaksanakan pada Selasa (30/4/2019), bertempat di Gedung Pascasarjana FKIP UNS.
Kegiatan tersebut diikuti oleh 25 peserta, terdiri atas dosen, guru, kepala sekolah, pengawas, dan mahasiswa di lingkungan Kota Surakarta.
Baca: Peduli Lingkungan, Nadine Chandrawinata Ajak Anak Muda Tanam Pohon Mangrove
Baca: Iman Maskur dan Jumeri jadi Buah Bibir di Lingkungan Pemprov Jateng
Target utama kegiatan ini adalah siswa-siswi SMP di Kota Surakarta.
"Kegiatan workshop ini memiliki misi utama, yakni meningkatan sikap dan perilaku peduli lingkungan siswa SMP Kota Surakarta melalui kreativitas menulis puisi," papar ketua tim PKM, Prof. Dr. Sarwiji Suwandi, M.Pd. dalam sambutannya.
"Dari kegiatan ini, akan dihasilkan puisi-puisi karya siswa yang bermuatan rasa cinta dan peduli terhadap lingkungan," lanjutnya.
Ketua tim menambahkan bahwa sebagaimana diketahui dan dirasakan bersama, ada banyak peristiwa bencana alam yang melanda Indonesia akhir-akhir ini.
Tak bisa dipungkiri, salah satu penyebab utamanya adalah perilaku dan ulah manusia sendiri.
Baca: Penenggelaman Kapal Bisa Rusak Lingkungan? Berikut Penjelasan Menteri Susi
Baca: Menteri Susi: Penenggelaman Kapal Tidak Akan Rusak Lingkungan
Kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan belum bertumbuh dengan baik.
Oleh karena itu, penanaman sikap peduli pada lingkungan, khususnya kepada peserta didik perlu dilakukan.
Pendidikan lingkungan hidup merupakan upaya preventif yang dapat dilakukan guru dan sekolah agar tidak terjadi permasalahan lingkungan.
Workshop ini merupakan langkah awal yang dilakukan oleh tim PKM, yakni memberikan bekal kepada guru-guru bahasa Indonesia untuk bisa mengintegrasikan literasi ekologis dalam pembelajaran menulis puisi.
Selanjutnya, guru akan menugaskan siswa menulis puisi yang hasilnya akan dibukukan ke dalam sebuah antologi puisi.
"Upaya penanaman nilai-nilai cinta lingkungan sudah dilakukan beberapa tahun belakangan ini, melalui kegiatan penelitian dan hari ini ditindaklanjuti dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat," ujar salah satu anggota tim di sela-sela acara.
"Ini adalah sedikit upaya konkret yang bisa kami lakukan dalam rangka menjaga kelestarian dan keseimbangan alam," pungkasnya. (*)
Baca: Kenalkan Produk Eco-Print Ramah Lingkungan, Batik Daon Jajar Diminati Masyarakat Kota Bontang
Baca: Remaja putri yang menginspirasi dunia, dari aktivis lingkungan hingga penyeru pembalut gratis