News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mendikbud Minta Masyarakat Terima Sistem Zonasi untuk Akhiri Era Sekolah Favorit

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mendikbud Muhadjir Effendi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi kembali meminta masyarakat untuk menerima kebijakan sistem zonasi dalam PPDB 2019. Muhadjir menegaskan kembali bahwa pemerintah ingin menghapus adanya label sekolah favorit yang berkembang masyarakat.

"Masyarakat ini ada yang memang belum tersosialisasi dan ada yang pura-pura belum tersosialisasi karena dia masih berharap keinginannya bisa terpenuhi. Karena itu saya mohon masyarakat mulai menyadari bahwa namanya era sekolah favorit itu sudah selesai," ujar Muhadjir di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (26/6/2019).

Dengan sistem zonasi ini, tidak ada lagi sekolah yang isinya anak-anak dengan kriteria nilai khusus. Sekolah akan diisi oleh siswa yang lebih heterogen.

"Sekolah favorit yang homogen sudah enggak ada lagi, sekarang relatif heterogen," ujar Muhadjir. Menurut dia, percuma jika orangtua siswa memaksa anaknya masuk ke sekolah yang diinginkan.

Baca: Google Siap Beri Dukungan OS Android Q untuk Ponsel-ponsel Buatan Huawei Ini

Sebab sekolah yang semula diberi label favorit juga sudah berubah menjadi heterogen. Pemerintah menerapkan sistem zonasi pada PPDB 2019.

Sistem ini mengatur bahwa jarak dari rumah ke sekolah sebagai syarat utama, bukan nilai rapor dan ujian nasional.

Baca: BREAKING NEWS Wanita Tewas Mengenaskan Setelah Terjun dari Lantai 7 Hotel GTM Balikpapan

Aturan zonasi semula diterapkan pada PPDB 2018 dan akan diperketat lagi pada 2019. Pengetatan aturan itu diperkuat melalui Peraturan Mendikbud Nomor 51 Tahun 2018 tentang PPDB.

Penulis : Jessi Carina
Artikel ini tayang di Kompas.com dengan judulĀ Mendikbud: Era Sekolah Favorit Sudah Selesai

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini