TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rencanamu (sebelumnya bernama Youthmanual) resmi meluncurkan platform persiapan karier, pengembangan talenta dan rekrutmen yang dipersonalisasi berbasis data.
Ini dilakukan untuk membantu siswa meningkatkan kebekerjaan (Employability) dan menghubungkan mereka dengan beragam peluang ekonomi seperti magang, pekerjaan dan beasiswa.
Rizky Muhammad, Founder & CEO Rencanamu Rabu (30/10), mengungkapkan, berdasarkan riset yang dilakukan Rencanamu selama 3 (tiga) tahun terakhir yang mendalami profil data lebih dari 1.6 juta siswa dan mahasiswa pengguna serta riset terhadap industri.
Ditemukan fakta-fakta mengenai kondisi talenta dan ketimpangan antara supply & demand, dengan fakta-fakta diantaranya:
• 92% siswa SMA/SMK sederajat bingung dan tidak tau akan menjadi apa kedepannya.
• 80% siswa SMK mengambil jurusan dan bidang yang tidak sesuai dengan keinginannya.
• 45% mahasiswa merasa salah mengambil jurusan.
• Siswa kurang mendapat bimbingan secara menyeluruh terkait perencanaan kuliah dan karier.
• Ketidak sesuaian antara supply dan demand; yaitu bidang-bidang yang diambil oleh siswa dan apa yang dibutuhkan industri saat ini.
• Lulusan baru dirasa tidak mempunyai skill dan kompetensi sesuai seperti yang dibutuhkan saat ini.
• Krisis talenta dan skill gap menjadi masalah utama, mengancam perekonomian dan perkembangan bangsa Indonesia kedepannya.
• Meningkatnya pengangguran terselubung (underemployment) dan tingginya pengangguran (unemployment) di kalangan anak muda.
Baca: Lem Aibon Muncul di Anggaran, Plt Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta: Itu Hanya Kebetulan
Melihat permasalahan tersebut, dibutuhkan program intervensi dini bagi siswa yang menyeluruh dan berkesinambungan.
"Disinilah peran Rencanamu yaitu memberikan program persiapan karier dan pengembangan talenta yang terstruktur, menyeluruh, terintegrasi dan berkesinambungan. Platform Rencanamu dapat diakses secara digital oleh seluruh siswa dan mahasiswa, kapanpun dan dimanapun,” kata Rizky.
Dengan Rencanamu, siswa dapat mengikuti rangkaian persiapan karier yang terdiri dari Self Discovery, Eksplorasi, Perencanaan Karier dan Siap Kerja.
Kerangka perencanaan karier dan pengembangan talenta Rencanamu dikembangkan berdasarkan riset yang telah dilakukan dalam 3 tahun terakhir dan telah divalidasi oleh industri sehingga terbukti meningkatkan kesiapan kerja (Employability) siswa.
"Di sisi lainnya, analytics Rencanamu memberikan gambaran secara real-time mengenai kondisi talenta dan permintaan industri yang berguna bagi pemerintah baik itu tingkat provinsi atau pun pusat dalam memahami lanskap ketenagakerjaan,” sambungnya.
“Kami bermimpi nantinya siswa sudah tidak perlu lagi menghabiskan waktu untuk mencari pekerjaan karena semua siswa sudah mengikuti proses pengembangan dan kesiapan kerja yang telah diarahkan oleh Rencanamu. Sehingga siswa dapat terhubung ke beragam kesempatan ekonomi seperti magang, pekerjaan, beasiswa dan program kuliah,” kata Rizky.
Baca: Puluhan Tahun Terpisah, Dokter Terawan dan Kepala BKKBN Bernostalgia Saat Utang Soto di Kampus
Di saat yang sama, Rencanamu saat ini tengah menjalin kerja sama dengan Rajawali Foundation dalam upaya menyukseskan Proyek Penguatan Koordinasi untuk Pembangunan Ketenagakerjaan Inklusif di Indonesia (SINERGI) fase 2 di Jawa Tengah Juli 2019-September 2020.
Direktur Eksekutif Rajawali Foundation, Agung Binantoro, Rabu (30/10), mengungkapkan, tujuan SINERGI adalah membantu pemuda kurang mampu dan rentan, termasuk perempuan dan pemuda penyandang disabilitas agar siap memasuki dunia kerja dan memperoleh keterampilan yang mereka butuhkan untuk mendapatkan pekerjaan baru atau lebih baik, khususnya di Jateng.
Melalui platform Rencanamu, dapat dilaksanakan proses registrasi, serta asesmen perilaku dan kepribadian terkait pekerjaan tertentu dari 16.000 pemuda kurang mampu dan rentan yang menjadi target Proyek SINERGI.
“Oleh karena itu, kami menggandeng Rencanamu ke dalam proyek SINERGI, khususnya dalam menyediakan platform daring,” ujar Agung.
Baca: Teknologi Digital dan Internet, Picu Perkembangan Industri Kreatif
Selanjutnya, dari 4.000 pemuda kurang mampu dan rentan yang dinilai, akan diseleksi kembali dan yang lolos nantinya dapat mengikuti program kesiapan kerja, pelatihan, dan pemagangan dengan perusahaan yang sesuai dengan hasil penilaian.
“Kami mengharapkan 2.000 pemuda akan lulus dari proyek ini dan memperoleh pekerjaan baru atau lebih baik,” imbuh Agung.
SINERGI fase 2 merupakan proyek kerja sama antara Rajawali Foundation, Pusat Transformasi Kebijakan Publik (Transformasi), dan Pemerintah Provinsi Jateng, yang didanai USAID-Mitra Kunci Initiative.
Selain pemberian akses ketenagakerjaan bagi 16.000 pemuda kurang mampu dan rentan (termasuk perempuan dan penyandang disabilitas), melalui proyek ini juga dibentuk Kelompok Aksi (POKSI) Ketenagakerjaan Inklusif di Jateng yang melibatkan pilar 4P, yaitu pemuda, perusahaan, pemerintah daerah, dan lembaga pelatihan kerja.
“Rencanamu akan dilibatkan dalam SINERGI melalui mekanisme koordinasi POKSI tersebut. POKSI akan membentuk konsorsia strategis 4P untuk berkoordinasi dan melaksanakan proses inti, yang meliputi perekrutan pemuda, asesmen, pelatihan kesiapan kerja, pemagangan, dan penempatan kerja,” kata Agung.
“Rencanamu berkomitmen untuk bekerja bersama dengan seluruh pemangku kepentingan dalam membantu mengatasi permasalahan krusial negara kita yaitu pengembangan SDM anak muda berkualitas yang siap kerja berbasis industry link & match,” tambah Rizky.
Indonesia adalah salah satu negara dengan profil demografis termuda di dunia dengan lebih dari 138 juta (53.5%) penduduk di Indonesia yang berusia dibawah 30 tahun (BPS, 2016).
Dalam 5 -8 tahun kedepan, angkatan kerja baru Indonesia akan didominasi oleh Generasi Z. Oleh sebab itu, dibutuhkan generasi muda yang produktif dan berperan untuk mendorong transformasi bangsa Indonesia menuju ke generasi emas di tahun 2045.