TRIBUNNEWS.COM - Tim Pengabdian Masyarakat dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sebelas Maret Solo (UNS) menginisiasi munculnya jiwa kewirausahawan di usia belia atau kidspreneur.
Kemampuan itu tidak hanya diperlukan di sekolah formal, tetapi juga pada anak-anak panti asuhan.
Upaya tersebut tentu melibatkan pengelola panti asuhan, supaya membiasakan anak-anak melakukan aktivitas yang kreatif sejak dini.
Program tersebut diketuai Dr Izza Mafruhah MSi, beserta sejumlah anggota.
Yaitu Drs Kresno Sarosa Pribadi MEc, Dra Nunung Sri Mulyani ME, Nurul Istiqomah MSi, dan Dewi Ismoyowati MEcDev.
Mereka tergabung dalam Riset Grup Green Economy and Suistainable Develeopment.
Dalam program tersebut, tim memilih memberikan pelatihan budidaya tanaman sayur dengan sistem hidroponik.
Sistem ini dipilih dengan pertimbangan tidak membutuhkan lahan yang luas, serta mudah dikerjakan.
Sementara dari sisi biaya untuk memulainya juga terbilang murah.
Jika berhasil, maka upaya ini bisa menjadi salah satu sumber pangan, sekaligus sumber pendapatan bagi panti asuhan.
Selama ini biaya operasional panti menjadi salah satu kendala yang dihadapi pengurusnya.
Dalam rilis yang diterima Tribunnews.com, Jumat (29/11/2019), disebutkan pelatihan tersebut digelar mulai Maret hingga medio November 2019.
Pelatihan tersebut melibatkan seluruh panti asuhan di bawah Pengurus Cabang Muhammadiyah (PCM) Sukoharjo.
Tim berharap usai pelatihan, warga panti asuhan bisa mengembangkan sayuran hidroponik.
Baik dari sisi kuantitas produk maupun varian sayurnya.
Hal ini mengingat peluang pasar untuk makanan sehat masih terbuka lebar.
Tim juga berharap, sistem tersebut juga bisa disosialisasikan pada warga sekitar panti asuhan.
Selain membentuk lingkungan hijau, uapaya tersebut sekaligus dapat menumbuhkan kemandirian rumah tangga dalam budidaya sayuran. (*)