Laporan wartawan Tribunnews.com, Mafani Fidesya Hutauruk
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Reni Marlinawati menuturkan banyak peristiwa tawuran pelajar selama ini yang dilakukan oleh pelajar umum bukan siswa dari madrasah.
Anggota Komisi X DPR RI periode 2019-2024 itu mengutipnya dari sebuah penelitian yang menyatakan pelajar madrasah umunnya tidak terlibat tawuran.
Mantan ketua DPP PPP lalu membandingkan karakter pelajar umum dan madrasah di depan peserta diskusi publik terkait respon PPP terhadap hadirnya UU Pesantren, DPP PPP, Jakarta Pusat, Jumat, (6/12/2019).
Baca: PBNU, PKB, PPP Setuju Wacana Pilpres melalui MPR namun Ditolak Oposisi, Pakar hingga Politisi Golkar
"Jadi Bapak dan Ibu yang saya hormati, saya waktu itu pernah menyampaikan kepada masyarakat, kalau bicara karakter mana yang paling terbukti ampuh di dalam proses pendidikan, apakah di madrasah atau pendidikan umum?"
Dia melanjutkan, faktanya setelah dilakukan penelitian pelaku aksi anarkis pelajar, terbukti bahwa siswa madrasah bukan menjadi pelaku tawuran tersebut.
"Penelitian menjawab ternyata pelaku tauran bukan lah anak-anak yang berasal dari Madrasah tetapi justru anak-anak di sekolah umum," ujarnya.
Reni kemudian kembali melempar pertanyaan kepada audiens, lalu di mana persoalannya?
"Persoalan itu lebih ke arah penanaman karakter yang ditanamkan kepada anak-anak yang berada di sekolah-sekolah madrasah daripada di sekolah umum," ujarnya.