TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pusat Pemgembangan Kewirausahaan Universitas Mercu Buana (UMB) kembali menggelar Entrepreneur Festival 2019, sebuah ajang bursa ide-ide bisnis segar dari mahasiswa yang diselenggarakan di kampus UMB, Meruya, Jakarta, selama dua hari, Jumat-Sabtu (20-21/12/2019).
Wachyu Hari Aji, Kepala Pusat Pemgembangan Kewirausahaan UMB mengatakan, Entrepreneur Festival merupakan agenda rutin Pusat Pemgembangan Kewirausahaan UMB untuk mengasah naluri kewirausahaan mahasiswa agar setelah mereka lulus dapat menjalankan ide-ide bisnis yang pernah dikembangkan selama kuliah.
Entrepreneur Festival 2019 diisi dengan beragam kegiatan seperti festival bisnis, lomba festival bisnis, festival ide, lomba festival ide dan launching bisnis.
Bursa ide bisnis ini kita selenggarakan dua kali dalam setahun di bulan Juni dan di Desember sebagai keluaran dari mata kuliah kewirausahaan," ungkap Wachyu Hari Aji.
Di kampus UMB, mata kuliah kewirausahaan merupakan mata kuliah dengan pembobotan tinggi diantara mata kuliah lain, bahkan lebih tinggi dari nilai satuan kredit semester (SKS) skripsi.
Mata kuliah ini diberikan kepada mahasiswa di semester 3 , 5 dan 7. "Di festival ini tidak ada pameran produk, tapi pameran bisnis, jadi yang ada hanya leaflet dan contoh produk," ungkapnya.
Wachyu menjelaskan, pada mata kuliah kewirausahaan 1 keluarannya berupa ide bisnis yang tervalidasi. Kemudian mahasiswa membuat poster dan dosen pembimbing akan memilih poster-poster yang dianggap terbaik.
Baca: Dengan Teknologi Artificial Intelligence, Proses Produksi Bisa Dikendalikan Secara Otomatis
Dalam satu kelas dipilih dua ide bisnis terbaik untuk dipamerkan. Di festival kali ini total ada 80 ide bisnis mahasiswa dengan beragam gagasan kewirausahaan seperti bisnis kuliner sampai bisnis clothing.
Di kuliah kewirausahaan 2 dan 3 mahasiswa diajak mengimplementasikan ide bisnisnya sekaligus mengembangkannya. "Data kami, ada 652 bisnis yang dipamerkan," kata Wachyu.
Baca: e-Print Ajarkan Pelajar SMA Sederajat dan Mahasiswa Belajar Bisnis
Wachyu menjelaskan, kegiatan semacam ini memberi benefit positif bagi mahasiswanya.
"Kita sejak awal mendedikasikan diri menjadi kampus untuk mencetak wirausaha baru. Saat ini kita menjadi kampus dengan jumlah SKS terbanyak untuk mata kuliah kewirausahaan, mencapai 9 SKS, lebih tinggi dari SKS untuk tugas skripsi," jelas Wachyu.
Jumlah SKS ini didukung oleh 96 dosen kewirausahaan, dengan didukung pembina inkubator bisnis yang berasal dari masing-masing fakultas.
Wakil Rektor UMB Dr. Hadri Mulya mengatakan, UMB saat serius membina dan mengembangkan wirausaha baru di kalangan mahasiswanya yang kini mencapai 35.000 yang tersebar di empat kampus.
Untuk meningkatkan iklim kewirausahaan mahasiswa pihaknya menggelar lomba-lomba kewirausahaan yang tidak hanya bersifat lokal, tapi juga regional dan nasional, bahkan ke tingkat ASEAN. UMB tercatat mendapat hibah pengembangan kewirausahaan mahasiswa dari sejumlah lembaga.