TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dunia berubah secara dramatis selama beberapa minggu dan bulan terakhir akibat pandemi Coronavirus (COVID-19) yang telah menyebar ke seluruh dunia. Akses pendidikan di sekolah juga harus diberhentikan sesaat dalam upaya pencegahan penyebaran COVID-19. Dengan keputusan pemerintah pusat dan lokal terhadap hal ini, sekolah dan orangtua di minta untuk memastikan anak-anak mendapatkan pendidikan jarak jauh dan akses ke layanan pendidikan online.
Portal pembelajaran online Rumah Belajar (https://belajar.kemdikbud.go.id/) dan Ruangguru Free Online School yang didukung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia merupakan upaya inovasi pemerintah untuk pembelajaran murid dan guru dari tingkat PAUD sampai SMA/SMK. Namun, masih banyak tantangan bagi murid dan guru di daerah terpencil yang tidak memiliki akses ke fasilitas elektronik yang memadai, sehingga penggunaan portal pembelajaran online pun tidak maksimal.
Happy Hearts Indonesia (HHI) sebagai organisasi non profit yang bergerak di bidang pendidikan mengambil langkah untuk memastikan anak-anak terutama mereka di daerah terpencil untuk tetap mendapatkan akses ke pendidikan dengan tetap membuka perpustakaan. Anak-anak bisa meminjam buku di jam tertentu dan masuk ke perpustakaan sesuai aturan.
Baca: Cara Aktifkan Paket Internet Telkomsel CloudX 30GB dengan Rp 10, dan Paket Gratis 30GB Ruangguru
Baca: Proses Belajar dari Rumah Banyak Kendala, Tapi Murid Tetap Semangat
Dengan tetap membuka perpustakaan, HHI berharap tetap bisa melindungi hak pendidikan anak dan menjaga keamanan penyebaran virus di komunitas dan sekolah.
Dalam menanggulangi gangguan akses pendidikan di daerah terpencil, HHI mengambil inisiatif untuk melakukan kegiatan gaming marathon untuk mengumpulkan dana pembangunan kembali sekolah di NTT.
HHI mengundang semua gamers untuk menjadi gamechanger agar anak-anak di NTT bisa mendapat fasilitas pendidikan yang lebih baik. Saat ini HHI telah membangun lebih dari 190 sekolah di seluruh Indonesia. (*)