News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pengamat Sebut Pembelajaran Daring Kurang Efektif Bagi Jenjang TK dan SD: Orang Tua Berperan Ganda

Penulis: Inza Maliana
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dua anak mengerjakan tugas saat belajar di rumah selama pandemi virus corona (Covid-19), di salah satu permukiman di Desa Rancamanyar, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (5/5/2020). Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyatakan konsep belajar di rumah selama pandemi virus corona atau Covid-19 tidak hanya fokus ke akademik, tapi harus memberikan pendidikan yang bermakna termasuk kecakapan hidup dan pemahaman mengenai pandemi Corvid-19. Tribun Jabar/Gani Kurniawan

TRIBUNNEWS.COM - Pengamat Pendidikan dari Universitas Muhammadiyah Surakarta, Prof Dr Harun Joko Prayitno, MHum menyoroti soal ekefektifan pembelajaran daring.

Diketahui, metode pembelajaran daring digunakan untuk menggantikan pembelajaran tatap muka seperti biasanya.

Hal itu terjadi akibat wabah corona yang melanda membuat semua masyarakat menjalankan aturan physical distancing.

Termasuk di bidang pendidikan, hal itu tentu dilakukan untuk kebaikan agar penyebaran virus corona tidak meluas.

Namun, Harun, sapaannya, menilai pembelajaran daring atau online kurang efektif bagi pelajar.

Terlebih bagi jenjang pendidikan tertentu seperti Taman Kanak-kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD).

Lulu Kartika (26), seorang guru SD di Kabupaten Sragen Jawa Tengah terpaksa mendatangi satu per satu rumah seluruh muridnya untuk memberikan penjelasan materi pelajaran. (Tribunnews/Istimewa)

Baca: Pengamat Pendidikan Menyoroti Efisiensi dan Efektivitas Pembelajaran Daring Selama Wabah Corona

"Fungsi pembelajaran online untuk jenjang-jenjang tertentu sangat kurang efektif. Seperti TK dan SD," kata Harun kepada Tribunnews, Selasa (5/5/2020).

Pembelajaran daring, menurut Harun, akan lebih mudah untuk jenjang yang lebih tinggi, seperti perguruan tinggi.

Hal itu karena konteks pembelajaraanya berbasis pengetahuan.

"Jadi pembelajaran daring itu lebih pas untuk wawasan knowing, pengetahuan."

"Tapi kalau praktik daring digunakan untuk anak TK atau SD tidak bisa."

"Karena kurang menunjang ke ranah psikomotorik dan kompetensi sosial," ungkap Harun kepada Tribunnews melalui sambungan telepon.

Dua anak mengerjakan tugas saat belajar di rumah selama pandemi virus corona (Covid-19), di salah satu permukiman di Desa Rancamanyar, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (5/5/2020). Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyatakan konsep belajar di rumah selama pandemi virus corona atau Covid-19 tidak hanya fokus ke akademik, tapi harus memberikan pendidikan yang bermakna termasuk kecakapan hidup dan pemahaman mengenai pandemi Corvid-19. Tribun Jabar/Gani Kurniawan (Tribun Jabar/Gani Kurniawan)

Baca: Mendikbud Nadiem: Tanpa Internet dan Listrik, Pemerataan Pendidikan Tidak Akan Tercapai

Harun menyarankan, penguatan pendidikan formal dan informal lebih diperdalam.

Pasalnya, saat ini, kata Harun, tanggung jawab pendidikan juga ikut bergeser ke ranah informal.

"Jadi saya mengusulkan mungkin ada riset penguatan pendidikan formal dan informal."

"Karena sekarang tanggung jawab pendidikan bukan hanya pendidikan formal."

"Tanggung jawab pendidikan bergeser dari tanggung jawab formal ke pendidikan informal bahkan nonformal," ujar Harun menjelaskan.

Satu di antara pendidikan informal menurut Harun adalah soal parenting.

Dua anak mengerjakan tugas saat belajar di rumah selama pandemi virus corona (Covid-19), di salah satu permukiman di Desa Rancamanyar, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (5/5/2020). Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyatakan konsep belajar di rumah selama pandemi virus corona atau Covid-19 tidak hanya fokus ke akademik, tapi harus memberikan pendidikan yang bermakna termasuk kecakapan hidup dan pemahaman mengenai pandemi Corvid-19. Tribun Jabar/Gani Kurniawan (Tribun Jabar/Gani Kurniawan)

Baca: Diminta Perbaiki Kurikulum Pendidikan Karakter, Ini Jawaban Nadiem Makarim

Menurut Harun, dalam metode pembelajaran daring di jenjang SD dan TK, orang tua memiliki peran ganda.

"Orang tua merangkap sebagai guru ketika gurunya tidak ada."

"Tapi berperan juga sebagai murid, saat mengajari anak ketika dapat tugas dari gurunya," ungkap Harun.

Oleh karena alasan itu, Harun menilai pentingnya penguatan pendidikan formal ke informal.

"Pembelajaran daring itu tidak bisa untuk skill dan afektif," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Maliana)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini