Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih mempertanyakan rencana pemerintah membuka kembali sekolah pada Juli 2020.
"Kita semua ingin kembali normal, tapi apakah ada jaminan risiko pandemi tidak akan muncul kembali sebagai gelombang kedua?" kata Fikri dalam keterangannya, Jakarta, Minggu (17/5/2020).
Politisi PKS itu meminta kejelasan soal kondisi Pandemi Covid-19 yang di Indonesia sudah berjalan dua bulan lebih terhitung sejak tanggal 2 Maret, saat pasien pertama terkonfirmasi positif virus SARS-Cov-2.
"Apakah sudah ada tanda-tanda kurva pandemi mencapai puncak, karena setelah lewat puncak, baru mulai menurun grafiknya," ucap Fikri.
Baca: Manfaat Semangka, Kandungannya Bisa Cegah Kanker dan Turunkan Tekanan Darah
Menurutnya, perhitungan ahli epidemiologi, setiap periode wabah atau pandemi akan selalu membentuk kurva, di mana ada fase menanjak, kemudian mencapai puncak, dan akhirnya menurun.
"Harapannya adalah kurva berbentuk melandai, artinya puncak wabah tidak terlalu tinggi atau jumlah korban tidak terlalu besar," imbuh Fikri.
Fikri meminta, langkah pemerintah yang saat ini perlu dilakukan yaitu mengevaluasi kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang belakangan mulai dikendorkan.
"Kita lihat sekarang ada pembukaan transportasi umum, di bandara penumpang menumpuk, masyarakat mulai memadati mall jelang lebaran, apakah kita yakin Juli akan selesai wabah ini, atau malah meningkat lagi?" ujarnya.
Fikri menegaskan, apabila ingin wabah cepat selesai, anak-anak kembali ke sekolah secara normal, maka semua pihak harus mematuhi PSBB.
"Pemerintah harus memperketat kebijakan PSBB, berkorban sekarang tidak apa, untuk bahagia selanjutnya," ucap dia.
Baca: Geram soal UU Minerba, Refly Harun Singgung Jokowi sampai Erick Thohir: Kenapa Tak Bela BUMN?
Sebelumnya, legislator asal Tegal Jawa Tengah ini telah meminta pemerintah dan pihak terkait lebih mencermati soal proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) dan wacana dibukanya sekolah kembali di tengah pandemi Covid-19.
Pengumuman pendaftaran PPDB sudah mulai berjalan secara nasional, sesuai dengan aturan dalam Permendikbud Nomor 44 tahun 2019 tentang PPDB tingkat TK hingga SMA maupun SMK, bahwa pengumuman pendaftaran PPDB selambat-lambatnya pada pekan pertama Mei.
"Di masa seperti sekarang, idealnya PPDB dan proses belajar secara daring, namun kendala masih banyak di sana-sini," kata Fikri.
Selain itu, Fikri juga memberikan syarat apabila pemerintah berniat untuk membuka kembali sekolah dengan sistem tatap muka.
"Harus ada progress (perkembangan) data terkait pandemi Covid-19 yang baik dan benar. Idealnya mendekati nol pertumbuhan pasien baru positif Covid," ucapnya.
"Artinya harus mempertimbangkan juga analisis lintas pakar epidemiologi, medis, dan akademisi soal resiko dan mitigasi apabila terjadi gelombang kedua pandemi Covid yang sudah menjadi fakta di beberapa negara," sambung Fikri.