News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kisah Viral, Mahasiswi Cantik di Kampus Univesitas Muhammadiyah Malang, Lulus Skripsi di Semester 6

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggiana Putri Aliyanti saat menjalani ujian skripsi di kampus UMM, Malang, Jawa Timur.

Fida melanjutkan, program mempercepat kelulusan skripsi mahasiswa ini tidak hanya dimiliki Program Studi Pendidikan Matematika.

Baca: Bikin Negara Rugi Rp 16,8 Triliun, Dirut Jiwasraya Hendrisman Suka Dipanggil Chief

Melainkan juga program studi di FKIP UMM lainya, seperti Pendidikan Bahasa Indonesia hingga Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).

Bahkan menurut Fida, program percepatan ini lebih beragam.

"Karya mahasiswa di prodi Bahasa Indonesia misalnya boleh berbentuk opini yang telah di terbikan di koran nasional. Diterbitkan 2 judul opini itu sudah lulus skripsi atau bebas skripsi."

"Bisa juga berbentuk pementasan drama, penerbitan buku, konten YouTube, hak kekayaan intelektual (HKI) maupun produk-produk yang berhubungan dengan kompetensi prodi masing-masing," kata Fida.

Tahapan Pengajuan Program Percepatan Lulus Skripsi

Fida menjelaskan, pada dasarnya program untuk mengekuivalensi karya-karya mahasiswa dengan skripsi.

Meskipun terdengar mudah, Fida menegaskan mahasiswa yang ingin mengambil program penyetaraan perlu mengikuti sejumlah prosedur.

"Untuk program KISS misalnya, dari semester 4 baru boleh mendaftar. Karena di tahun awal kita lihat dulu mahasiswa ini memiliki potensi di bidang apa."

Baca: Hikmah Pandemi Corona di Mata Natasha Rizky: Bisa 24 Jam Full Jalani Peran Istri dan Juga Ibu

"Kita lihat juga personalnya, kooperatifnya. Ini akan kita validasi indikatornya sebelum mengikuti program ini."

"Apa memenuhi syarat administrasi atau tidak. Ketika oke ada pengumumannya," urai Fida.

Baca: Ojek Online Boleh Angkut Penumpang Lagi, Ini Syaratnya

Fida menambahkan, nanti ketika program berjalan, mahasiswa akan tetap mendapatkan pembimbing dari dosen-dosen yang dipilih sendiri oleh mahasiswa saat proses pendaftaran.

Fida menjelaskan, meskipun telah dinyatakan lulus skripsi, Anggiana masih harus berkuliah.

Ini dikarenakan Anggiana sendiri masih memiliki tanggungan beberapa mata kuliah yang belum terselesaikan.

"Anggiana ini tinggal 6 mata kuliah. Program ini istilahnya sistem menabung, jadi dia sudah tidak punya tanggungan skripsi, tapi tanggungan mata kuliah masih berjalan," ujarnya menerangkan.

Terakhir dengan adanya program penyetaraan diharapkan dapat menghilangkan momok menakutkan para mahasiswa terhadap skripsi.

Sehingga skripsi dapat dituntaskandengan program penyetaraan dan mahasiswa bisa lulus tepat pada waktunya

"Skripsi nggak pakek ribet," tandas Fida.

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini